Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RS Adam Malik Bangun Pusat Onkologi Terpadu Pertama di Pulau Sumatera

Peresmian pembangunan pusat onkologi di RS Adam Malik (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Peresmian pembangunan pusat onkologi di RS Adam Malik (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Adam Malik sebagai salah satu Rumah Sakit ternama memulai terobosan barunya melalui perpanjangan tangan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Di mana terobosan baru tersebut ialah dalam bentuk pembangunan Gedung Onkologi Terpadu pertama di pulau Sumatra.

Bukan tanpa alasan mengapa penyakit kanker menjadi sorotan substantif. Hal ini disebabkan betapa ganasnya penyakit itu yang bisa menyebabkan penderitanya meninggal dunia.

1. Akan dibangun gedung onkologi yang bisa melayani pemeriksaan dini penyakit kanker

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. Dante Saksono Harbuwono (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. Dante Saksono Harbuwono (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI), Prof. Dante Saksono Harbuwono, hadir langsung dalam Groundbreaking Gedung Onkologi Terpadu di Rumah Sakit Adam Malik. Ia mengatakan betapa vitalnya pelayanan kanker bagi masyarakat.

"Kita melakukan groundbreaking untuk pembangunan pusat kanker di RS Adam Malik. Kita tahu bahwa kanker itu adalah penyakit katastropik yang menjadi salah satu pembiayaan terbesar di bidang kesehatan. Sedangkan pusat-pusat kanker masih terbatas," ujar Dante, Kamis (16/1/2025).

Melalui pembangunan pusat kanker ini, Dante mengharapkan bahwa tidak hanya pelayanan kuratif atau pelayanan bagi para penderita kanker saja, namun juga efisiensi untuk melakukan pemeriksaan dini. Hal ini ditujukan bagi penderita yang belum terdiagnosis kanker dan terdiagnosis namun masih dalam stadium awal.

"Kalau pasien tersebut terdiagnosis pada stadium awal, maka angka penyembuhannya menjadi lebih besar," lanjutnya.

2. Pusat Onkologi di RS Adam Malik merupakan yang pertama di Sumatera

Peresmian pembangunan pusat onkologi di RS Adam Malik (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Peresmian pembangunan pusat onkologi di RS Adam Malik (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Upaya pelayanan kesehatan ini disebut Dante akan menjangkau masyarakat-masyarakat kecil. Tidak hanya pelayanan kuratif saja, tapi deteksi dini akan dilakukan upaya yang masif. 

"Ini harus merupakan sebuah jejaring dan kebersamaan. Tak hanya di RS tapi juga di pelosok-pelosok. Jadi RSUD juga bisa melakukan pengesahan ini. Nanti akan kita buat roadmapnya, kemudian pemisahan dini tersebut akan mendeteksi kanker pada stadium awal," kata Dante.

Pusat Onkologi di RS Adam Malik ini merupakan yang pertama di Sumatra. Itu artinya akan menjadi rujukan yang tidak hanya di Sumatra Utara saja, tetapi juga provinsi lain yang ada di terbesar nomor 3 di Indonesia itu.

"Kami tidak hanya membentuk fasilitas dan manajemen gedungnya, tapi juga dengan alatnya. Misalnya tadi yang saya sebutkan salah satu yang penting adalah Positron Emission Tomography (PET) Scan. PET Scan ini hanya ada 4, itu pun di Jakarta. Alat canggih ini dimaksudkan untuk diagnosis dini penyebaran penyakit kanker," bebernya.

3. Kanker masih menjadi momok menakutkan di tengah masyarakat

ilustrasi kanker payudara (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi kanker payudara (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan adanya fasilitas ini, Dante menyebutkan pelayanan akan lebih komprehensif dan baik. Artinya, angka kematian juga menjadi lebih kecil.

"Ada beberapa kanker yang menjadi penyebab kematian terbesar di indonesia yaitu kanker payudara dan servik/rahim. Sedangkan untuk laki-laki adalah kanker usus besar dan paru," klaim Dante.

Dengan melakukan identifikasi ini dan disambung pemeriksaan gratis yang dilakukan Menkes mulai bulan depan di Indonesia, maka pihaknya mengharapkan penanganan kanker menjadi lebih baik. Masyarakat bisa mendapatkan pengobatan murah dan angka harapan hidup yang ingin dicapai menjadi lebih baik. 

"Sehingga kanker bukan lagi momok yang menakutkan karena bisa diobati dengan tuntas melalui pembangunan pusat kanker seperti ini," sambungnya.

4. Anggaran dana Pusat Onkologi sebesar Rp265 Miliar, akan selesai dalam 12 bulan

Replika pusat onkologi yang akan dibangun (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Replika pusat onkologi yang akan dibangun (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Dante melanjutkan bahwa bukan soal pembangunan gedung saja, tetapi ada upaya meningkatkan pula individu atau dokter yang bekerja di dalamnya. 

"Pembangunan Gedung Pusat Onkologi ini akan selesai kurang lebih 12-16 bulan. Kalau dokternya kurang akan kita tambah. Karena ada sejumlaj disiplin ilmu yang punya keminatan bidang kanker," tutur Dante.

Untuk total anggarannya sendiri, pembangunan ini menghabiskan biaya sekitar Rp265 miliar. Di mana sumber dana ini ialah dari Kementerian RI langsung.

"Semua jenis kanker harusnya dapat ditangani dengan sistem BPJS. Kalau nanti ada yang sulit ditangani dan belum masuk ke dalam BPJS, kita akan membuat panduan di tingkat pusat dan kita aplly ke BPJS-nya. Sehingga melalui pusat kanker ini kita bisa melakukan penanganan dengan bagus," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eko Agus Herianto
Doni Hermawan
Eko Agus Herianto
EditorEko Agus Herianto
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Jimmy Nainggolan Nyaris Kehilangan Bitcoin Senilai Rp400 Juta

10 Sep 2025, 09:58 WIBNews