Pria di Patumbak Ditangkap usai Buat Video Penistaan Agama di Facebook

Deli Serdang, IDN Times - Puluhan warga di Desa Patumbak II beramai-ramai menggeruduk rumah salah seorang warga berinisial JS (22). Hal ini merupakan buntut dugaan penistaan agama yang dilakukannya di media sosial Facebook.
Saat didatangi oleh puluhan masyarakat, JS tidak berada di rumah. Hanya orang tuanya saja yang saat itu berada di sana. Masyarakat sempat menggeledah seisi rumah menduga bahwa JS bersumbunyi, namun pria berusia 22 tahun itu memang tidak ada di rumahnya.
1. Puluhan masyarakat Patumbak geruduk rumah terduga melakukan penistaan agama, keluarga minta maaf

Puluhan masyarakat Desa Patumbak berbondong-bondong mendatangi rumah JS. Mereka mengamuk karena ulah JS di Facebook yang diduga melecehkan salah satu agama.
Saat massa mengepung rumah JS, hanya ada ayahnya bernama Pardomuan Siahaan. Alangkah terkejutnya sang ayah ada puluhan warga yang mengepung rumah mereka.
"Iya (ramai). Aku sendirian pula di sini, jantungan aku. Ada 30-an orang datang ke rumah, teriak menanyakan di mana anak saya. Saya jawab di kampung. Kebetulan datang Babinsa, terus diperiksalah di dalam rumah, tidak ada. Karena dia baru pulang kampung," kata ayah JS bernama Pardomuan Siahaan, Rabu (8/1/2025) siang.
Berdasarkan keterangan Pardomuan, anaknya itu memang jarang keluar rumah. Saat masih kecil JS pernah sakit keras (step) dan membuatnya memiliki kekurangan dalam segi akademis. Hal itu pula yang membuat JS putus sekolah dan jarang berinteraksi.
"Gak tahu apa-apa kami soal kayak gitu (video penistaan agama di Facebook). Kurasa waktu entah di mana kami (keluar rumah), di rumah ini (videonya). Entah ada masalah sama kawannya, gitu. Gak tahu aku karena gak ada HP ku. Dia (JS) ada HP-nya," lanjutnya.
Mewakili anaknya, Pardomuan meminta maaf kepada masyarakat. Terlebih karena sikap tak terkontrol anaknya di media sosial yang sampai memicu kemarahan masyarakat.
"Semoga damailah. Kayak mana, kami pun orang susah, kalau dari orang tua minta maaflah seribu kali minta maaf kalau ada kesalahan anakku," pungkasnya.
2. Terduga pelaku penistaan agama disebut punya riwayat penyakit dan memiliki kekurangan secara akademis

Sementara itu berdasarkan keterangan Herianto Sidabutar selaku salah seorang pendeta di Desa Patumbak II, JS dan keluarganya merupakaan jemaat di gereja yang sama dengannya. Ia mengatakan bahwa dirinya sudah melihat video yang diduga menistakan agama itu.
"JS memang dari kecil sakit. Karena sakitnya itu, semua yang ada dibuatlah untuk berobat. Tapi memang tak sembuh secara total. Akhirnya dampak sakitnya JS itu dia tidak bersekolah dan tidak mampu melanjutkan sekolah karena tidak sampai (kekurangan secara akademis)," beber Herianto.
Hari ini disebut Herianto ada 3 orang yang datang ke kediaman JS. Mereka tidak terima karena merasa diejek oleh JS apalagi sampai menyinggung agamanya.
"Jadi itulah, mau dibilang kesilapan ya itu kesalahan. Jadi saya berharap dengan mengetahui bagaimana latar belakang JS bisa memberi sedikit napas. Dia itu mungkin bukan seperti orang yang menistakan agama. Tidak tahu dia barangkali," pungkasnya.
3. JS sudah diamankan oleh Polsek Patumbak

JS telah diamankan oleh Polsek Patumbak pada Rabu (8/1/2025) pagi. Pria berusia 22 tahun itu diamankan dan dijemput di Kecamatan Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara oleh polisi dan didampingi keluarganya.
Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago, membenarkan bahwa JS sudah diamankan oleh pihaknya. JS kemudian akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Memang benar ditangkap Reskrim Polsek Patumbak," pungkasnya.