Perdana Tampil di Medan, Sukatani Guncang Northmagz Festival

- Band underground Medan sukses guncang ribuan penonton metalica di Northmagz Festival
- Kolaborasi unik antara Notxmprewell, Gondang Gion, dan influencer tampil memukau
- Sukatani tampil perdana di Kota Medan dengan genre punk, post-punk, dan new wave
Medan, IDN Times - Suasana J Garden Medan bergemuruh pada Minggu (28/9/2025) malam ketika ribuan penonton larut dalam dentuman musik keras di Northmagz Festival. Sejumlah band underground Medan dan nasional, seperti Sukatani, Revenge The Fate, Killa The Phia, Fingerprint, After Six, Simpoel, Gutter Cvlt, Lyns, hingga Filsafatian, sukses membakar panggung dengan energi tanpa henti."
1. Notxmprewell featuring dengan pemain Gondang Gion Damanik tampil pecah di atas panggung

Menariknya dalam konser ini, Notxmprewell featuring dengan pemain Gondang Gion Damanik, serta influencer Sucitello, Celi Mhdazriel, Julio Sempakata. Notxmprewell terdiri dari Irpandika ujung sebagai vokalis, fandi putra nasution sebagai gitaris, Bejo Nasution sebagai Bassis dan Arry sebagai Drummer.
Kolaborasi Notxmprewell sebagai musik pop punk dengan Gondang Gion yang memiliki unsur etnik ini tampil dengan lagu pertamanya Marsitogol yang mengguncang panggung dan penonton.
Penampilan kolaborasi musik ini menciptakan perpaduan unik antara musik modern dan warisan budaya, dengan menggabungkan energi cepat dan melodi pop punk dengan elemen musikal tradisional.
"Ini penampilan kedua kami di Northmagz. Sebelumnya juga sudah pernah. Ini Northmagz sudah dua tahun, yang tahun pertama kami juga main. Tapi perbedaannya dengan tahun ini adalah kami kolaborasi sama etnik, yang kami namakan itu kulturasi distorsi," kata Irpan Ujung selaku vokalis Notxmprewell.
Marsitogol merupakan salah satu cover lagu andalan dari Notxmprewell yang berkolaborasi dengan Gondang Gion, selama ini lagu tersebut hanya dinyanyikan dalam bentuk genre musik punk.
"Jadi kami pikir ini kan lagu daerah. Kenapa enggak kami kolaborasi sama etniknya sekalian," tambah Irpan.
Terkait tingkat kesulitan dalam bermain Gondang saat penampilan dengan Notxmprewell, pemain Gondang Gion Damanik mengakui tidak ada sama sekali bahkan saat tampil merasa aman dan seru.
"Menurut saya collab dengan acara metal seperti ini seru. Jadi, memang sesuai dengan genrenya dan tema lagunya. Marsitogol itu memang lagu batak. Jadi, saya sangat bersyukur diajak abang-abang collab tagading dengan musik-musik genre-genre metal, rock sangat seru dan keren," ucapnya.
Dia berharap akan ada penambahan part bagan nantinya.
2. Influencer diajak naik ke atas panggung bernyanyi sama dengan Notxmprewell dan Gondang Gion

Selain lagu Marsitogol dalam penampilan di panggung, ada juga lagu lain yaitu Semangat Muda yang merupakan lagu dari Irpan bersama teman-temannya. Kemudian, ada kolaborasi juga Semangat Muda itu yang di medley sama lagu Indonesia Pusaka.
"Nah, kebetulan di Indonesia Pusakanya menampilkan sentuhan etnik dari Gion tadi," tutur Irpan.
Selanjutnya, ada lagu Nada Tertindas, dan diakhir bernyanyi Sabat juga lagu Kekasih vs Sahabat.
Sementara itu, Celi Mhdazriel mengakui saat tampil dipanggung, merasa gemetar. Sebab, untuk pertama kalinya kreator ini ikut manggung dengan Notxmprewell.
"Gemetar. Ini pertama kali. First aku manggung, dan langsung sama band idol aku dari SD dan nyata," ucapnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Sucitello saat diatas panggung, ditonton ribuan mata metalica.
"Luar biasa, sih. Terus, enerjiknya itu bisa kalah. Kami yang muda bisa kalah sama abang-abang ini. Keren banget. Luar biasa, sih, pinginnya lagi-lagi ada untuk seterusnya. Keren-keren," ungkap Sucitello.
Kedepannya kolaborasi musik etnik dari Gendang atau Gondang ini nantinya akan lebih menampilkan bagan-bagan di dalam satu lagu itu ada part-part yang lebih banyak etniknya.
3. Sukatani tampil untuk pertama kalinya di Kota Medan

Ribuan para penonton metalica ini juga menanti penampilan dua guest star, yaitu Sukatani dan Revenge The Fate. Sebelum tampil, Sukatani menyapa para fansnya pada sharing session.
Duo musik punk asal dari Purbalingga ini mengakui untuk pertama kalinya tampil di Kota Medan usai dari Jakarta. Mereka juga pernah manggung di Jambi dan Lampung.
Nama Sukatani berasal dari imajinasi akan desa yang makmur dan sejahtera, mencerminkan harapan dan perlawanan mereka. Dibentuk sejak tahun 2022, dikenal dengan genre punk, post-punk, dan new wave, serta liriknya yang berisi kritik sosial dan penggunaan dialek Banyumasan, dengan penampilan khas bertopeng dan sering berbagi sayuran.
Penampilan Alectroguy (gitaris/produser) dan Twister Angel (vokalis) sangat menarik perhatian dengan ciri khasnya memakai atribut topeng. Diketahui topeng tersebut berasal dari Thailnad yang biasa dipakai nelayan. Selama di Medan, mereka berbagi cerita keseruannya mulai dari makan nasi padang, hingga culture shock pembawa kendaraan (sopir).
Dari sharing session ada 20 orang yang beruntung karena datang lebih awal mendapatkan souvenir dan tandatangan dari Sukatani.
Selanjutnya, tampil dengan sejumlah lagu yang mengguncang Kota Medan dan para metalica dengan nuansa post-punk, serta sentuhan anarcho-punk.
Sukatani membawakan lagu pertama jangan bicara solidaritas, kemudian dilanjut dengan lagu yang lainnya diantarnya semakin tua semakin punk, tanam kemandirian, tumbal proyek, alas wirasaba, dan lagu terakhir ditutup dengan Gelap Gempita.