Penyaluran KUR di Sumut Tembus Rp13,4 Triliun

- Total debitur mencapai 327.678 orang
- Sektor perdagangan punya serapan paling tinggi, hilirisasi jadi fokus
- UMKM Dinilai Aman, angka kredit macet diklaim Cuma 2,5 persen
Medan, IDN Times - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumatera Utara terus digenjot Pemprov Sumut untuk memperkuat pelaku UMKM dan mendorong hilirisasi produk lokal. Hingga 31 Oktober 2025, realisasinya telah mencapai Rp13,4 triliun dengan lebih dari 327 ribu debitur, mendekati target Rp15 triliun pada tahun ini.
1. Total debitur mencapai 327.678 orang

Dalam Temu Pers yang digelar di Lobby Dekranasda, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut, Naslindio Sirait, menyampaikan bahwa penyaluran KUR mencatat angka signifikan dengan total 327.678 debitur.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Sumut tidak sekadar memfasilitasi akses permodalan, tetapi juga mendukung pembenahan UMKM mulai dari legalitas usaha hingga manajemen.
“Kita ada program Business Matching, yakni membuat pertemuan pelaku usaha dengan perbankan, sehingga mereka bisa melihat UMKM yang potensial. Pemprov juga membantu penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), izin usaha, sampai penataan manajemen pembukuan agar lebih tertib,” jelasnya.
2. Sektor perdagangan punya serapan paling tinggi, hilirisasi jadi fokus

Sektor perdagangan masih mendominasi penyerapan KUR dengan nilai Rp1,51 triliun, disusul industri pengolahan sebesar Rp389 miliar. Naslindio menilai bahwa KUR berperan penting dalam mendorong hilirisasi produk pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
“Misalnya hasil pertanian jagung diolah menjadi jagung pipil hingga menjadi pakan. Beras, diolah hingga menjadi tepung beras. Cabai diolah menjadi cabai kering hingga saos cabai. Begitu juga dengan tomat yang bisa diolah menjadi saus tomat. Sehingga industri pengolahan juga ikut meningkat,” katanya.
Dari sisi wilayah, Kabupaten Deliserdang mencatat penyaluran tertinggi sebesar Rp1,6 triliun, disusul Kota Medan Rp1,4 triliun, Simalungun Rp1 triliun, dan Langkat Rp900 miliar. Daerah terendah adalah Nias Barat dan Gunungsitoli.
3. UMKM Dinilai Aman, angka kredit macet diklaim Cuma 2,5 persen

Meski penyaluran KUR terus meningkat, tingkat kredit macet UMKM di Sumut tergolong rendah, yakni hanya 2,5 persen. Angka ini jauh lebih baik dibanding NPL sektor konstruksi yang mencapai 7 persen
“Artinya UMKM masih bisa dipercaya,” tegas Naslindio.
Penyaluran KUR didominasi oleh BRI, Bank Mandiri, dan Bank Sumut yang menjadi mitra utama pemerintah dalam memperkuat inklusi keuangan di daerah.

















