Pemprov Sumut Klaim Investasi Terus Naik Selama 2025

Medan, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyebut pertumbuhan investasi di daerah ini menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2025. Pemerintah Sumut, mendorong percepatan layanan perizinan di seluruh kabupaten/kota untuk memperkuat iklim investasi dan mempercepat pembangunan daerah.
Kebijakan itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Sumut, Chandra Dalimunthe. Ia menegaskan, percepatan layanan perizinan menjadi salah satu kunci utama dalam menarik minat investor.
“Daerah harus berani melakukan terobosan untuk mempercepat proses perizinan, agar investor tertarik menanamkan modalnya di Sumatera Utara,” ujar Chandra dalam keterangan resmi, Jumat (24/10/2025).
1.Tren investasi di Sumut meningkat, nilai capai rp42 triliun di triwulan III 2025

Pertumbuhan investasi di Sumut disebut terus menunjukkan arah positif. Menurut data DPMPTSP Sumut, nilai realisasi investasi hingga akhir triwulan III tahun 2025 telah mencapai Rp42,368 triliun dari total 21.041 proyek investasi.
Realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) di Sumut tercatat Rp20,068 triliun dengan jumlah 1.686 proyek investasi. Sementara realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp22,3 triliun dengan jumlah 19.355 proyek investasi
Tren ini, katanya, menunjukkan Sumut semakin menarik bagi investor, terutama di sektor industri pengolahan. Untuk PMA, sektor dominan berada pada industri kimia dan farmasi. Sementara PMDN banyak digerakkan oleh sektor industri makanan.

Sebagai bagian dari strategi memperkuat basis industri, Pemprov Sumut menggagas pembangunan kawasan industri di Desa Tanjung Kasau, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara. Kawasan ini dirancang untuk mendukung industri pengolahan yang memiliki akses langsung ke Pelabuhan Ekspor Kuala Tanjung.
“Pemprov Sumut telah menyiapkan lahan seluas 2.500 hektare di Tanjung Kasau. Lahan itu akan diberikan secara gratis kepada investor dengan komitmen investasi minimal Rp1 triliun,” ujar Chandra.
Kawasan industri ini diharapkan dapat menyerap hingga 20 ribu tenaga kerja dan menjadi magnet baru bagi investasi manufaktur di luar Pulau Jawa.
3. Layanan perizinan dipercepat lewat oss dan ‘siap layani’

Untuk mempermudah investor, Pemprov Sumut meluncurkan dua platform digital: Online Single Submission (OSS) dan Siap Layani. Kedua sistem ini diklaim mempercepat proses penerbitan izin dan memberikan pengalaman layanan yang lebih efisien bagi pelaku usaha.
“Kita mempermudah perizinan lewat aplikasi online OSS dan Siap Layani yang merupakan aplikasi mandiri milik Pemprov Sumut. OSS targetnya 1.997 perizinan yang diterbitkan, sedangkan Siap Layani 391 (tahun ini),” kata Chandra Dalimunthe.
Selain kemudahan digital, pemerintah juga menawarkan insentif melalui Perda Nomor 3 Tahun 2023 dan Pergub Nomor 3 Tahun 2025, di antaranya berupa pengurangan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Alat Berat (PAB), dan Pajak Air Permukaan (PAP) bagi investor yang memenuhi kriteria.


















