Malangnya Pekerja Warkop yang Alami Patah Kaki usai Dibegal

Medan, IDN Times - Seorang pekerja warung kopi bernama Muhammad Gilang (18) terpaksa harus menerima pil pahit akibat menjadi sasaran begal sadis di Sunggal. Wajah dan sejumlah tubuhnya luka-luka akibat terjatuh setelah ditendang kelompok begal. Bahkan kakinya juga patah yang membuatnya hingga kini tidak dapat bekerja lagi.
Bukan cuma luka-luka, sepeda motor dan dompetnya juga dibawa lari para pelaku. Berdasarkan keterangan Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Setyawan, Polsek Sunggal telah menangkap kawanan begal itu. 2 di antara mereka ternyata masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
1. Gilang dibegal saat pulang bekerja, ia terjatuh dari sepeda motor akibat ditendang komplotan begal

Gilang merupakan seorang mahasiswa di salah satu kampus yang ada di Kota Medan. Sembari berkuliah ia juga memilih bekerja sebagai penjaga warung kopi untuk membiayai pendidikannya sejauh ini.
Malam itu, tanggal 10 Juli 2025, Gilang pulang dari warung kopi tidak seperti biasanya. Ia pulang larut malam karena kebetulan ada rekannya yang harus dilayani. Saat menuju ke rumahnya menggunakan sepeda motor, ia didekati kawanan begal yang membawa senjata tajam panjang.
"Saya mahasiswa, nyambi kerja di cafe belakang Masjid Agung Binjai. Saat itu saya baru pulang dari kerja. Biasanya saya gak pulang jam 2 pagi. Karena waktu itu ada kumpul sama kawan, jadi agak lama tutupnya. Mulanya, komplotan begal ini datang dan memepet saya. Mereka langsung mau mengambil kunci sepeda motor saya. Saya yang refleks, langsung melindungi diri dengan menyikutnya," kata Gilang kepada IDN Times, Selasa (29/7/2025).
Kelompok begal ternyata tidak menyerah. Gilang ditendang hingga membuatnya terjatuh dari sepeda motor.
"Saya ditendang sampai saya jatuh dari sepeda motor. Saat jatuh itu saya pingsan, dan saya tak tahu lagi kejadiannya seperti apa," lanjutnya.
2. Wajah Gilang bersimbah darah, kakinya juga mengalami patah tulang hingga sampai saat ini tak bisa bekerja lagi

Gilang sadar dari pingsannya saat ia sudah dibantu oleh seorang satpam pabrik. Ia merasakan sakit tak terkira di wajah dan kakinya, yang ternyata sudah bersimbah darah.
"Pelakunya saya ingat ada 4 orang, mereka mengendarai 2 sepeda motor. Setelah saya pingsan, saat itu dibantu pihak satpam. 10 menit kemudian saya langsung bangun menelepon teman kerja saya dan keluarga untuk mendapatkan pertolongan. Luka yang saya alami cukup parah. Pelipis saya, wajah, berdarah semua sampai dijahit. Kaki saya patah. Sampai sekarang masih patah akibat tertimpa motor," beber Gilang.
Bukan cuma sepeda motornya yang raib dibawa, dompet Gilang pun diambil kawanan begal itu. Begitu juga dengan STNK milik korban.
Kini akibat luka-luka yang dideranya, Gilang tidak dapat lagi bekerja. Saat itu ia disarankan untuk melakukan operasi, namun Gilang menolaknya dan melakukan perawatan tradisional.
"Sejak peristiwa begal itu, saya sudah gak bisa kerja lagi sampai sekarang," pungkasnya.
3. Komplotan begal telah ditangkap Polsek Sunggal, 2 di antaranya berstatus pelajar SMA

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan mengatakan bahwa Unit Reskrim Polsek Sunggal telah menangkap komplotan begal itu. 5 orang diringkus beserta barang bukti senjata tajam panjang mirip samurai.
"Para tersangka ternyata telah melakukan aksi begal di 4 TKP. Di mana aksi ping banyak dilakukan di Jalan Medan - Binjai. Modusnya menggunakan senjata tajam. Peristiwa terakhir, mereka membegal korban bernama Gilang sampai terjatuh dan pingsan pada pukul 2 pagi," tutur Gidion.
Dari 4 tersangka begal, 2 orang teridentifikasi masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Gidion mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pendalaman yang hasilnya adalah semua pelaku positif mengonsumsi narkotika jenis ekstasi.
"Saat dilakukan penangkapan oleh Reskrim Sunggal, cukup menarik dan jadi role model. Kita melakukan patroli preventif straight. Dengan sasaran menghentikan potensi tindak pidana. Saat patroli melintas di daerah ini, ada sepeda motor dikendarai tersangka membawa sajam. Dibawa sajamnya dengan cara diapit. Lalu dihentikan anggota kita dan diperiksa. Setelah dikonfirmasi dan dicocokan dengan rekaman CCTV, kita meyakini dia bagian dari pelaku yang melakukan begal di Jalan Medan - Binjai. Terhadap pelaku kita melakukan konstruksi hukum pemberatan," pungkas Gidion.