Komplotan Begal Lintas Kabupaten Ditangkap usai Rampok Driver Ojol di Sunggal

Medan, IDN Times - Driver ojek online bernama Anggi (33) mengalami musibah saat bekerja. Di mana ketika keluar menerima orderan, dirinya dibegal komplotan anak muda di jembatan Tanjung Anom, Sunggal.
Tiga minggu Anggi tidak bisa bekerja karena sepeda motornya dirampas secara paksa. Terkini, 3 dari 4 pelaku yang membegalnya telah ditangkap.
Para pelaku ternyata tergabung dalam satu geng motor yang sudah beroperasi sejak 2019. Mengejutkannya, mereka telah melakukan aksinya di lintas Kabupaten Kota dan Provinsi.
1. 3 dari 4 pelaku begal ditangkap di Sunggal, mereka tergabung dalam geng motor Senja Family

Wakapolrestabes Medan AKBP Rudy Silaen membenarkan insiden yang dialami driver ojek online bernama Anggi itu. Sejauh ini, 3 dari 4 pelaku telah ditangkap Polsek Sunggal
"Kasus curas (begal) untuk tersangkanya sendiri itu ada 3 orang dan masih ada lagi yang harus kita kerjakan supaya tuntas. Namun yang menjadi konsen di sini bagaimana tersangka curas melakukannya secara terang-terangan dengan pengancaman kemudian merampas," kata Rudy, Kamis (19/6/2025).
Kelompok begal ini disebut Rudy menamai diri mereka sebagai Geng Senja Family. Sudah banyak aksi begal yang dilakukan sejak geng tersebut terbentuk pada tahun 2019.
"Mereka ini bagian kelompok geng motor. Dari tahun 2019 sudah ada geng motornya. Anggotanya ada 30 lebih dan basecamp mereka terletam di Perumahan Bumi Serdang Damai," lanjutnya.
2. Komplotan begal sudah 12 kali melakukan aksi di lintas Kabupaten Kota

Komplotan yang mayoritas dipunggawai anak-anak baru tamat sekolah ini punya rentetan kasus pembegalan yang banyak. Rudy mengatakan bahwa mereka merupakan begal lintas Kabupaten Kota.
"Pelaku beraksi di 12 TKP lintas Kabupaten Kota. Jadi masuk akal juga bahwa proses pergeseran hasil kejahatan ini sampai keluar kota. Dan ini jadi lebih mudah mereka menggeser hasil curian untuk selanjutnya juga melakukan kejahatan yang baru," ungkap Rudy.
Berdasarkan data yang dihimpun Polsek Sunggal, 12 TKP pembegalan komplotan ini yaitu di Tuntungan, Medan Tembung, Batubara, Binjai, Tanjung Morawa 2 kali, Batang Kuis, Lubuk Pakam, Pematang Siantar, dan di Tebing Tinggi 3 kali. Beberapa dari mereka ditangkap polisi saat berada di Asahan.
"Keberadaan kendaraan pun terus mereka geser dan pindahkan secara utuh. Artinya ada memang yang menampung. Ini selanjutnya bagaimana kita menangani kasus curas ini dari hulu ke hilir. Karena proses kejahatan itu tak serta-merta, banyak faktor yang membuat kejahatan itu bisa terjadi. Seperti situasi sosial, dan yang lainnya," pungkasnya.
3. Driver ojol korban begal tidak bekerja 3 minggu

Kapolsek Sunggal Kompol Bambang Hutabarat menambahkan bahwa terakhir kali mereka beraksi setelah membegal driver ojek online. Saat itu sang driver sedang melintasi Jembatan Tanjung Anom untuk mengambil orderan.
"Korban ini hendak mengantarkan orderan. Begitu keluar dari rumahnya, korban langsung ketemu kelompok yang melakukan begal ini. Korban berusaha mempertahankan, namun karena dia sendirian sementara pelaku 4 orang, akhirnya korban meninggalkan sepeda motornya dan mencari tempat yang aman (lari)," ujar Bambang.
Sementara itu korban bernama Anggi kepada IDN Times mengaku selama ini kesulitan. Bahkan terhitung sudah 3 minggu ia tidak bekerja.
"Begal membuat kami driver ojol menjadi sulit. Sejak hilang sepeda motor saya, iya saya tidak bekerja. Total sudah 3 minggu gak narik," aku Anggi.