Kendala Teknis, Garuda Pembawa Jemaah Haji Sumut Balik ke Kualanamu

Medan, IDN Times - Pesawat Garuda Indonesia tujuan Jeddah terpaksa melakukan prosedur Return to Base (RTB) ke Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, Minggu (18/5/2025). Pesawat tersebut membawa 358 jemaah haji embarkasi Kota Medan, Sumatra Utara.
Pesawat melakukan RTB setelah 40 menit mengudara. Insiden ini tidak mengganggu keselamatan penerbangan, dan seluruh jemaah tetap berada di dalam kabin dalam kondisi aman.
1. Lampu indikator teknis menyala saat pesawat mengudara

Pesawat dengan nomor penerbangan GA 3114 lepas landas pukul 08.15 WIB, namun sekitar pukul 08.55 WIB, pilot memutuskan kembali ke Bandara Kualanamu.
“Jadi kenapa diputuskan RTB oleh pilotnya, karena ada flap door untuk ruang avionics itu menyala (lampunya),” ujar Kepala Bidang Angkutan Udara dan Kelayakan Udara Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Muhammar Mukhtar dilansir ANTARA, Senin (19/5/2025).
Menurut Muhammar, flap door tersebut berada di bagian bawah badan pesawat dan kemungkinan longgar karena faktor angin.
“Mungkin karena angin atau apa itu. Yang namanya pesawat itu sangat sensitif,” tambahnya.
2. Petugas bandara langsung melakukan perbaikan

Setibanya kembali di Kualanamu, teknisi langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memperbaiki komponen yang terdeteksi bermasalah. Proses tersebut juga termasuk pengisian ulang bahan bakar.
“Setibanya kembali di Bandara Kualanamu, kemudian dilakukan pengecekan oleh tim terkait, termasuk perbaikan pada komponen penunjang pesawat,” ujar General Manager PT Garuda Indonesia Wilayah Medan, I Wayan Gilang Aditya Subawa.
3. Pesawat kembali terbang setelah dipastikan aman

Setelah semua prosedur teknis dipenuhi, pesawat akhirnya kembali mengudara pukul 10.46 WIB, atau sekitar dua jam dari jadwal awal keberangkatan.
“Setelah dilakukan penyesuaian jadwal terbang dari posisi keberangkatan awal pukul 08.15 WIB guna memastikan aspek keselamatan penerbangan terpenuhi,” ucap Gilang.
Gilang menambahkan bahwa seluruh jamaah tetap tenang selama proses berlangsung, dan diberikan layanan tambahan agar tetap nyaman menunggu.
“Langkah ini merupakan wujud komitmen dalam memastikan aspek keselamatan dan kenyamanan jamaah tetap menjadi prioritas utama sepanjang perjalanan ibadah haji,” katanya.