Banjir Bandang Parapat: 5 Rumah Rusak, 181 KK Terdampak

Simalungun, IDN Times - Banjir bandang menerjang wilayah Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, menyebabkan kerusakan rumah dan berdampak pada ratusan kepala keluarga. Pemerintah setempat bersama tim gabungan saat ini tengah berupaya membersihkan material banjir dan memulihkan wilayah terdampak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Simalungun, Tua Viktor Manuel Purba, menyatakan bahwa tiga titik utama yang terdampak tengah menjadi fokus pembersihan.
“Saat ini, kami tengah melakukan pembersihan material banjir di tiga titik utama yang terdampak. Tim gabungan telah dikerahkan untuk mempercepat proses pemulihan,” ungkapnya, Senin, 17 Maret 2025.
1. 5 rumah dilaporkan rusak, 181 keluarga terdampak

Banjir bandang ini berdampak signifikan terhadap pemukiman warga, terutama di kawasan Jalan Anggarajim, yang mengalami kerusakan terparah.
Tercatat lima rumah mengalami kerusakan cukup serius akibat banjir, sementara total 181 kepala keluarga terdampak.
“Meski demikian, tidak ada warga yang mengungsi ke lokasi pengungsian, karena sebagian besar memilih tinggal sementara di rumah sanak saudara,” terang Tua Viktor Manuel Purba.
2. Upaya pembersihan material banjir masih dilakukan

Pemerintah daerah bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD/Damkar Simalungun, serta masyarakat setempat, telah dikerahkan untuk membersihkan material banjir di tiga lokasi utama yakni; Jalan Anggarajim, Kelurahan Parapat; RSUD Parapat dan Jalan Sisingamangaraja, Kota Parapat
Pembersihan ini dilakukan secara bertahap utnuk memastikan akses kembali normal serta menghindari risiko bencana lanjutan.
3. Warga diminta tetap waspada

Plt Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Yudhi Surya Markus Pinem, mengimbau masyarakat agar tetap waspada pasca-bencana banjir dan longsor.
"Kita dari Polda Sumut, melalui Polres Simalungun, telah menurunkan sejumlah personel ke lokasi. Kita juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati," ujar Yudhi.
Pembersihan material longsor telah dilakukan sejak pagi hari dengan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah juga terus memantau kondisi cuaca guna mengantisipasi potensi bencana lanjutan di kawasan wisata Danau Toba, Parapat.