Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Festival Sastra Akhir Pekan Bahas 4 Karya Penulis Sumatra

16427e6a-bc35-4646-9173-b499d2d85e96.jpeg
Ngobrol Buku menggelar Festival Sastra Akhir Pekan (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Festival Sastra Akhir Pekan merayakan penulis Sumatera dengan 4 karya sastra Indonesia.
  • Acara akan diisi dengan diskusi, musikalisasi puisi, pementasan teater, dan pembacaan puisi.
  • Festival dilaksanakan selama 4 pekan dengan berbagai kegiatan menarik dan penghargaan bagi peserta diskusi terpilih.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Ngobrol Buku menggelar Festival Sastra Akhir Pekan bertema "Merayakan penulis Sumatra, merayakan sastra Indonesia". Kegiatan tersebut akan digelar selama 4 pekan dimulai 20 September 2025 sampai dengan 11 Oktober 2025.

Ngobrol Buku akan membahas empat karya sastra Indonesia di antaranya Dengung Tanah Goyah karya Iyut Fitra, Taksi Malam karya T. Agus Khaidir, Kebun Jagal karya Putra Hidayatullah, dan Mari Pergi Lebih Jauh karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie.

Eka Dalanta, sebagai Ketua Ngobrol Buku mengatakan Festival Sastra Akhir Pekan diselenggarakan atas dukungan Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Program Aktivasi Penguatan Komunitas Sastra.

"Tujuan diselenggarakannya Festival Sastra Akhir Pekan adalah untuk mengenalkan Khasanah Sastra Indonesia ke pada Masyarakat khususnya di Sumatera Utara, memantik para pembaca sastra di Sumatera Utara untuk rutin membahas karya-karya sastra Indonesia serta menghidupkan lingkungan cinta Sastra Indonesia, dan mempererat silaturahmi dan penguatan kapasitas sesama pembaca sastra di Sumatera Utara,” ucap Eka saat memberi keterangan terkait Festival Sastra Akhir Pekan di Medan, pada Selasa (23/09/2025).

1. Diisi dengan Ngobrol Buku karya sastrawan asal Sumatra yang dibahas oleh para pegiat sastra di Sumatra Utara

dd9298ce-3fd8-4a6c-9965-3a90932cf69c.jpeg
Ngobrol Buku menggelar Festival Sastra Akhir Pekan (Dok. Istimewa)

Dia juga menambahkan Festival Sastra Akhir Pekan akan diisi dengan Ngobrol Buku karya sastrawan asal Sumatera yang dibahas oleh para pegiat sastra di Sumatera Utara seperti Hasan Al Banna, Dian Purba, Seiska Handayani, Titan Sadewo, Putra Hidayatullah, dan pada acara pamungkas secara spesial akan dihadiri langsung Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie dan Teguh Afandi selaku editor buku “Mari Pergi Lebih Jauh”.

“Kami berterima kasih ke pada Kementerian Kebudayaan yang mendukung kegiatan ini, semoga dengan adanya kegiatan ini semakin menambah geliat masyarakat khususnya di Sumatera Utara untuk terus membicarakan karya sastra,” tambahnya.

Pada Festival Sastra Akhir Pekan pula Ngobrol Buku menghadirkan Alih Wahana seperti musikalisasi puisi, pementasan teater, pementaran musik, pembacaan puisi, monolog, dan dramatical reading dari para pegiat seni dan teater di Sumatera Utara. “Kami mengajak pula para pegiat seni dan teater untuk meramaikan kegiatan ini. Mereka akan menampilkan Alih Wahana dari karya sastra yang kita bahas. Ada Elisa Nauli, ada Juhendri Chaniago, AT Arief, Teater O USU, KBSI FIB USU, dan Bunda Djibril,” ungkap Eka.

Sebagaimana disampaikan oleh Ahmad Mahendra, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, bahwa program Penguatan Komunitas Sastra ini adalah upaya untuk menjembatani antara karya sastra dengan pembaca. Karena selama ini, diseminasi buku sastra masih belum optimal. Komunitas sastra berperan sebagai ujung tombak yang akan menyebarluaskan karya sastra, dengan cara mendiskusikannya dan mengalihwahanakannya.

"Semoga dengan adanya kegiatan ini, komunitas sastra terus menyebar dan gaungnya aktif sehingga buku sastra terus diperbincangkan oleh masyarakat,” ucapnya.

2. Festival sastra akhir pekan dilaksanakan empat kali

16427e6a-bc35-4646-9173-b499d2d85e96.jpeg
Ngobrol Buku menggelar Festival Sastra Akhir Pekan (Dok. Istimewa)

Festival Sastra Akhir Pekan akan dilaksanakan selama 4 kali. Untuk Pekan 1 (20 September 2025) membahas buku kumpulan puisi “Dengung Tanah Goyah” karya Iyut Fitra (Sumatra Barat) yang dilaksanakan di Avros Café Medan.

Pekan 2 (28 September 2025) akan membahas novel “Taksi Malam” karya T. Agus Khaidir (Sumatra Utara) yang akan dilaksanakan di Kede Buku Obelia Medan.

Selanjutnya, Pekan 3 akan dilakukan secara online di Instagram @ngobrol.buku pada 4 Oktober 2025 membicarakan buku kumpulan cerpen “Kebun Jagal” karya Putra Hidayatullah (Aceh).

Lalu pada puncaknya akan membahas novel “Mari Pergi Lebih Jauh” karya Ziggy Zezyazeoviennazabrizkie (Lampung) yang akan dilaksanakan pada 11 Oktober 2025 di Aula FIB Universitas Sumatera Utara.

Dalam tiap-tiap diskusi, 15 eksamplar buku dari tiap karya sastra yang dibicarakan akan dibagikan secara gratis kepada 15 orang peserta diskusi terpilih.

3. Dengung tanah goyah

f0ea6ec5-ddea-406a-9eec-d8b95964e834.jpeg
Ngobrol Buku menggelar Festival Sastra Akhir Pekan (Dok. Istimewa)

Ngobrol Buku: Festival Sastra Akhir Pekan pekan 1 telah terselenggara pada Sabtu, 20 September 2025 di Avros Café, Jl. Pemuda, Medan. Diskusi pekan ini membicarakan “Dengung Tanah Goyah” karya Iyut Fitra, seorang Penyair dari Payakumbuh, Sumatra Barat. Diskusi ini menghadirkan dua narasumber, Hasan Al Banna (penulis buku puisi Kopi Kepo dan Jenis Genius Hujan) dan Seiska Handayani (penulis buku puisi Lepas Muasal).

“Dengung” dalam judul, menurut Hasan merupakan metafora beban berat dalam kehidupan manusia, sesuatu yang mengganggu. Tanah goyah adalah simbol keguncangan eksistensial yang tidak bisa dihindari karena setiap manusia pasti pernah mengalaminya. Ia menambahkan, dalam tradisi Minang, nuansa yang terasa kuat walau tidak dominan dalam buku ini, “merantau” tidak hanya berarti berpindah fisik, tetapi juga merantau secara pikiran. Buku ini juga diberi nuansa kekinian, baik melalui kata maupun visual sampulnya. Detail kecil seperti arah ayam pada sampul (menghadap kiri, bukan kanan) merupakan bagian dari persoalan makna.

Dalam pembacaan Seiska, tanah goyah yang disebutkan penyair dalam buku ini, bukan hanya bentuk kekecewaaan pada situasi sosial, tetapi sekaligus menyuarakan harapan. Dalam banyak puisinya, tokoh “ia” ditampilkan sebagai sosok yang ditinggalkan, dirindukan, dan terombang-ambing di tengah dunia yang kacau.

Selain mendiskusikan buku, acara juga diisi dengan alihwahana buku puisi “Dengung Tanah Goyah” ke dalam pembacaan puisi. AT. Arief, Dosen Fakultas Ilmu Budaya USU, membacakan puisi berjudul Jasa yang Lapuk dan Titan Sadewo, Penyair, membacakan puisi berjudul Barisan yang Merayap dan memberinya warna dengan sentuhan beatbox.

Hadir pula dalam diskusi ini, Tim Penguatan Komunitas Sastra Kementerian Kebudayaan RI, S. Metron Masdison dan Pamong Budaya Ahli Pertama Kementerian Kebudayaan RI, Bachtiar Agung Nugraha. Dalam sambutannnya Metron mengapresiasi Komunitas Ngobrol Buku sebagai komunitas yang secara konsisten menghadirkan ruang diskusi dan apresiasi karya sastra.

Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Festival Sastra Akhir Pekan Bahas 4 Karya Penulis Sumatra

25 Sep 2025, 16:00 WIBNews