Anggota DPR RI Lunasi Biaya Rumah Sakit Tukang Ojek yang Tewas Dibegal

Medan, IDN Times - Sriana (42) selaku istri dari tukang ojek pengkolan yang meninggal akibat dibegal akhirnya bisa bernapas lega. Anggota DPR RI Komisi XII, Ade Jona, datang langsung ke kediamannya dan memberi sejumlah bantuan.
Sebab, setelah suaminya dinyatakan meninggal dunia, Sriana dihantui biaya perobatan yang tidak sedikit. Ia yang baru pulang merantau sebagai TKW tidak mampu membayar semua tagihan itu. Terlebih Sriana juga kini harus menghidupi 5 anaknya seorang diri.
1. Anggota DPR RI Komisi XII, Ade Jona, beri bantuan beasiswa kepada anak ojek yang meninggal akibat dibegal

Apa yang dialami Sriana dan keluarganya baru-baru ini memang cukup menyayat hati. Baru 10 bulan merantau ke Negeri Jiran, Sriana terpaksa harus pulang ke Indonesia setelah suaminya, Iman Abadi, dikabarkan menjadi korban pembegalan.
Setelah videonya viral di media sosial, ramai orang yang bersimpati. Terlebih Sriana terlilit biaya tagihan rumah sakit sebesar Rp38 juta dan kondisi ekonomi keluarganya juga pas-pasan.
Ade Jona selaku anggota DPR RI Komisi XII pada Jumat (1/8/2025) sore hadir memberi bantuan ke kediaman Sriana. Ia mengaky terenyuh melihat kondisi Sriana dan keluarganya.
"Kedatangan kami di rumah almarhum salah satunya adalah memberi ungkapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada anggota keluarga yang ditinggalkan. Bersama bapak Camat, Kapolsek, kita sama-sama tahu beliau meninggalkan 5 orang anak termasuk yang kecil umur 1,5 tahun, 2 orang masih sekolah, dan 2 sudah lulus sekolah," kata Ade Jona kepada IDN Times.
Sriana merupakan pekerja migran yang merantau ke Malaysia sebagai pembantu. Dan saat ini ia harus membesarkan 5 anaknya seorang diri.
"Kemudian untuk anak-anaknya, kami beri bantuan beasiswa sampai tamat sekolah," lanjutnya.
2. Tanggungan Rp38 juta dari Rumah Sakit dilunasi Ade Jona

Bukan hanya mengulurkan bantuan beasiswa, Ade Jona juga mengatakan bahwa tanggungan rumah sakit almarhum Iman Abadi dilunasinya. Total, keluarga Iman harus membayar Rp38 juta.
"Sudah kami beresi (biaya Rumah Sakit). Ini tanggung jawab kita sesama manusia, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," ujar Ade Jona.
Ketua DPW Partai Gerindra Sumatera Utara itu juga berharap agar kasus yang menimpa keluarga Sriana dapat diselesaikan. Ia berharap polisi segera cepat menangkap para pelaku pembegalan itu.
"Saat ini pelaku belum ditangkap. Saya secara pribadi dam partai meminta tegas kepada para pelaku untuk segera ditangkap. Kita sama-sama tahu peristiwanya. Di mana almarhum (meninggal) saat sehari-hari bekerja sebagai RBT atau ojek pangkalan. Mohon doanya agar pelaku segera ditangkap," pungkasnya.
3. Suami Sriana meninggal dunia akibat dibegal, saban hari bekerja sebagai penumpang ojek pengkolan

Sementara itu, Sriana, tak urung bersyukur atas bantuan yang dialamatkan kepadanya. Selain Ade Jona, banyak pihak lain yang memberikan open donasi kepadanya.
"Biaya RS saya tanggung pribadi, mulanya sebesar Rp38 juta, dan disuruh bayar Rp20 juta dulu sebagai uang muka. Saya belum bisa bayar karena tak ada uang. Nanti tanggal 14 Agustus 2025 saya mediasi untuk ketiga kalinya. Saya sejauh ini baru bisa bayar Rp3 juta," beber Sriana diiringi isak tangis.
Pihak Rumah Sakit juga sempat mengatakan kepada Sriana agar membawa surat-surat berharga jika ia tak mampu membayarnya. Di mana surat tersebut dijadikan jaminan untuk pelunasan semua biaya yang ditanggung.
"Selama 3 hari 2 malam suami saya dirawat tanpa operasi. Pada akhirnya suami saya dinyatakan meninggal dunia dengan pembekuan darah di kepalanya dan patah tulang bahu," pungkasnya.