Anak 10 Tahun di Nisel Diduga Dianiaya, Tante Korban Jadi Tersangka

Nias Selatan, IDN Times – Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di Nias Selatan masih bergulir. Kabar teranyar, polisi menetapkan seorang tersangka.
1. Polisi menetapkan tante korban menjadi tersangka

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, mengungkapkan bahwa tersangka dalam kasus ini berinisial D. Ia adalah perempuan yang merupakan kerabat dekat korban (tante).
Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menjerat D.
"Iya benar, tersangka berinsial D jenis kelamin perempuan, kerabat dari korban N," jelas Ferry kepada awak media, Rabu (29/1/2024).
2. Polisi masih lakukan penyelidikan

Saat ini, polisi masih terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka untuk menggali lebih dalam kasus ini.
Selain tersangka D, polisi juga telah memanggil sejumlah anggota keluarga korban, termasuk kakek, nenek, dan paman korban, untuk diperiksa sebagai saksi.
"(Mereka itu) Hanya pemanggilan status sebagai saksi," kata Kapolres Nias Selatan itu.
3. Kaki korban patah diduga karena dianiaya

Sebelumnya Ferry menjelaskan, bahwa orang tua korban sudah berpisah sejak ia masih bayi. Sang ibu kemudian menitipkan korban kepada kakek dan neneknya untuk diasuh.
“Orang tuanya sudah lama berpisah. Setelah itu, korban diasuh oleh kakek dan neneknya,” tambahnya.
Akibat penganiayaan itu, kedua kaki korban patah. Ferry juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini. Menurutnya, langkah ini penting untuk melindungi privasi dan kenyamanan korban.
“Kami akan bekerja secara profesional dan transparan untuk memastikan keadilan ditegakkan,” tegas Ferry.
Polisi sudah menemui korban. Mereka juga terus melakukan penyelidikan kasus dugaan penganiayaan ini.
“Perlindungan anak harus menjadi tanggung jawab bersama. Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih peka terhadap potensi kekerasan pada anak,” tambahnya.
Kasus ini mencuat setelah sebuah video yang diunggah ke Facebook. Dalam video tersebut, terlihat narasi yang menyebut korban mengalami penganiayaan sejak kecil oleh kerabat dekatnya.