Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sumut Diproyeksikan Alami Deflasi, Harga Bapok Banyak yang Turun

Ilustrasi grafik harga (pexels.com/Anna Nekrashevich)
Ilustrasi grafik harga (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Medan, IDN Times - Ada banyak harga kebutuhan pokok masyarakat di Sumatra Utara pada Mei ini mencatatkan penurunan yang cukup signifikan. Rata-rata harga cabai merah turun lebih dari 33 persen, harga cabai rawit turun diatas 18 persen, harga minyak goreng curah turun sekitar 8,7 persen, bawang merah turun di atas 2 persen dan bawang putih turun dikisaran 11 persen.

Hal ini diungkap Pengamat Ekonomi Benjamin Gunawan. Seperti Harga daging ayam yang mengalami kenaikan di bulan Mei, nyatanya tidak naik seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.

Di beberapa pedagang harga daging ayam naik dibawah 0,5 persen, bahkan di sebagian pedagang masih mencatatkan penurunan. Sementara itu harga gula pasir curah terpantau mengalami penurunan, namun harga gula pasir kemasan terpantau alami kenaikan dengan presentase yang tidak jauh berbeda.

1. Harga minyak goreng diprediksi alami penurunan, namun kemasan bergerak naik

ilustrasi tambahkan sedikit minyak (freepik.com/freepik)
ilustrasi tambahkan sedikit minyak (freepik.com/freepik)

Hal yang sama juga terjadi pada harga minyak goreng, dimana harga minyak goreng alami penurunan namun harga minyak goreng kemasan justru bergerak naik.

Dengan realisasi harga yang banyak mengalami penurunan tersebut, Sumut diproyeksikan akan mengalami deflasi yang cukup signifikan diatas 0,4 persen pada bulan Mei ini.

2. Cabai menjadi penyumbang deflasi terbesar pada bulan Mei ini

Potret salah satu penjual cabai ataupun tomat yang berjualan di pasar Nigeria. (pexels.com/Seun Adeniyi)
Potret salah satu penjual cabai ataupun tomat yang berjualan di pasar Nigeria. (pexels.com/Seun Adeniyi)

Pemicu utama terjadinya deflasi adalah meningkatnya supply cabai selama bulan Mei. Cabai merah, cabai rawit dan bawang merah menjadi penyumbang deflasi terbesar pada bulan Mei ini.

Untuk deflasi yang disebabkan oleh minyak goreng lebih dipengaruhi oleh faktor penurunan harga CPO. Dimana harga CPO belakangan ini terpuruk setelah AS mengumumkan kenaikan tarif resiprokal terhadap Indonesia sebesar 32 persen.

3. Harga daging ayam alami kenaikan karena peternak sempat alami melemahnya permintaan

Ilustrasi ayam gimbal (vecteezy.com/hakan kacar)
Ilustrasi ayam gimbal (vecteezy.com/hakan kacar)

Harga daging ayam yang terpantau mengalami kenaikan tipis lebih dikarenakan peternak yang sempat dipusingkan dengan melemahnya permintaan daging ayam selama bulan Maret – April yang membuat harga daging ayam turun.

Melemahnya demand menjadi pemicu utama penurunan daging ayam belakangan ini. Jadi deflasi yang terjadi pada bulan Mei dipicu oleh banyak faktor seperti peningkatan supply, menurunnya demand hingga perang dagang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indah Permata Sari
Doni Hermawan
Indah Permata Sari
EditorIndah Permata Sari
Follow Us