Assassin's Creed Shadows: Menyelami Dunia Samurai dan Shinobi
Setelah bertahun-tahun menjadi permintaan terbesar para penggemar, akhirnya Ubisoft memenuhi janji lama mereka. Assassin's Creed Shadows akan membawa kita ke Jepang abad ke-16, tepatnya di era Sengoku, sebuah periode penuh konflik, perubahan sosial besar, dan kekacauan politik. Game ini telah dirilis pada tanggal 20 Maret 2025 lalu untuk PlayStation 5, Xbox Series X|S, dan PC.
Namun, Shadows bukan sekadar berlatar Jepang yang ditempelkan ke formula lama. Ubisoft mengambil pendekatan ambisius dengan memperkenalkan dua karakter protagonis yang bisa dimainkan, sistem dunia dinamis, dan mekanisme stealth yang lebih detail daripada sebelumnya.
1. Dua Karakter, Dua Pendekatan Berbeda
Dalam Assassin's Creed Shadows, pemain akan mengendalikan dua karakter utama yang punya gaya bermain berbeda; Naoe dan Yasuke.
- Naoe adalah anggota Brotherhood of Assassins Jepang. Dia adalah seorang master ninjutsu, ahli dalam menggunakan katana, shuriken, dan kunai. Selain itu, Naoe juga mahir menggunakan grappling hook untuk bergerak lincah di medan vertikal. Keahliannya dalam teknik siluman menjadikannya karakter pilihan ideal bagi pemain yang lebih suka pendekatan stealth.
- Yasuke, seorang samurai Afrika yang bertugas di bawah komando panglima perang legendaris Jepang, Oda Nobunaga. Yasuke dikenal sebagai pejuang tangguh berkat kekuatan fisiknya yang luar biasa, mampu mengayunkan kanabō, sebuah gada perang berduri khas Jepang yang berukuran besar dan berat. Dengan Yasuke, pemain bisa menikmati pertarungan yang brutal dan penuh kekuatan.
Pilihan karakter di Shadows bukan hanya soal gaya bertarung, tapi juga bagaimana pemain mempengaruhi dunia di sekitar mereka. Pendekatan Naoe lebih ke arah manipulasi dan stealth, sementara Yasuke menawarkan solusi langsung dengan penuh kekuatan.
2. Dunia yang Hidup dan Dinamis
Assassin's Creed Shadows menghadirkan dunia open-world yang lebih imersif dan realistis dari sebelumnya. Ubisoft mengembangkan sejumlah sistem inovatif, antara lain:
- Perubahan musim: Salju bisa memperlambat langkah, dedaunan berguguran membuka pandangan, dan hujan menciptakan peluang baru untuk menyelinap.
- Pencahayaan dinamis: Bayangan alami dan buatan menjadi elemen strategis penting untuk bersembunyi.
- Aktivitas NPC: Penduduk dunia game memiliki rutinitas harian seperti bekerja, makan, dan beristirahat, membuat dunia terasa benar-benar hidup dan berdampak pada perencanaan misi.
Semua ini membuat setiap perjalanan dan penyusupan terasa lebih organik.
3. Stealth Klasik, Kini Lebih Canggih
Stealth menjadi inti utama gameplay ini, dengan mekanik modern yang memperkaya pengalaman bermain secara signifikan. Dalam game ini, visibilitas karakter kini dipengaruhi oleh postur tubuh, misalnya ketika Naoe berjongkok di rumput tinggi, ia lebih sulit terdeteksi, tapi saat berdiri di ruang terbuka, risiko terlihat meningkat drastis.
Selain itu, faktor cahaya dan bayangan menjadi elemen penting. Pemain dapat memanfaatkan bayangan untuk bersembunyi dari pandangan musuh, dan bahkan memadamkan sumber cahaya seperti lentera untuk memperluas area persembunyian.
Suara kini memainkan peran besar. Setiap langkah menghasilkan suara tergantung permukaan yang diinjak—berjalan di atas lantai kayu lebih berisik dibanding tanah atau rumput. Pemain pun perlu lebih berhati-hati dalam memilih rute.
Ada juga fitur baru berupa mengintip dari balik pintu atau sudut ruangan sebelum masuk, memungkinkan perencanaan serangan yang lebih matang.
Assassin’s Creed Shadows membawa angin segar ke dalam franchise ini. Penggabungan elemen sejarah, gameplay inovatif, dan presentasi visual yang memukau membuat video game ini menjadi salah satu rilisan terbesar tahun 2025 dari Ubisoft.
