Ditolak Pemko Medan, 30 Ton Beras UEA akan Disalurkan Muhammadiyah

- Wali Kota Medan, Rico Waas, menjelaskan pengembalian bantuan 30 ton beras dari Uni Emirat Arab agar disalurkan langsung ke organisasi MDMC yang ditunjuk oleh pihak pemberi bantuan.
- Bantuan tersebut disalurkan melalui non Pemerintah Kota Medan dan sudah diserahkan ke MDMC sebagai NGO yang ditunjuk Red Crescent UEA.
- Perwakilan MDMC, Irsan Armadi, menyebutkan bantuan sudah diserahkan pada Rabu (17/12/2025) dan akan segera disalurkan kepada warga Medan yang memerlukan.
Medan, IDN Times - Di saat banyak warga penyintas bencana masih memerlukan bantuan, polemik tolak menolak bantuan dari negara lain terus bergulir. Teranyar Pemerintah Kota Medan menolak bantuan 30 ton beras dari lembaga nonpemerintah Uni Emirat Arab Reds Crescent.
Namun bantuan itu akan tetap diberikan pihak UEA. Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) dipercaya pihak NonGovermant Organization (NGO) UEA itu untuk menyalurkan bantuan ke warga Medan yang memerlukan.
Hal ini dibenarkan, Irsan Armadi selaku perwakilan MDMC, Ia menyebutkan bantuan sudah diserahkan oleh Perwakilan Red Crescent UEA pada Rabu (17/12/2025) lalu. ”Bantuan ini akan segera disalurkan mengingat banyak warga Medan yang memerlukan," ujar Irsan Armadi.
1. Rico mengatakan tidak menolak tapi mengalihkan ke swasta

Wali Kota Medan Rico Waas yang sebelumnya membuat pernyataan jika bantuan UEA dikembalikan mengatakan, pihak pemberi bantuan menyalurkannya langsung kepada MDMC. Dijelaskan Rico, bahwa, bantuan tersebut disalurkan melalui lembaga non-Pemerintah Kota Medan.
“Bantuan tersebut sudah disalurkan ke MDMC sebagai NGO yang ditunjuk Red Crescent UEA Kita tegaskan kembali, bahwa langkah tersebut diambil sebagai bentuk kehati-hatian dan komitmen terhadap transparansi dalam pengelolaan bantuan, khususnya bantuan yang berasal dari luar negeri, jadi perlu digarisbawahi bantuan tersebut bukan ditolak namun dialihkan ke MDMC” kata Rico.
2. Sebelumya Rico bilang akan dikembalikan

Sebelumnya, Rico mengakui bahwa pihak Pemerintah Kota Medan mengembalikan bantuan 30 ton beras dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) yang ditujukan bagi korban banjir. Pengembalian ini dilakukan usai pihaknya melakukan pengecekan regulasi dari Pemerintah Pusat.
"Kita kembalikan kepada Uni Emirat Arab," ujar Rico saat diwawancarai adanya beras yang ditarik kembali dari warga, pada Kamis (18/12/2025).
Terkait banyaknya beras yang belum didapat oleh masyarakat yang terkena dampak banjir. Rico mengatakan nantinya akan mengecek kembali.
Menurutnya, pengembalian tersebut dilakukan lantaran pemerintah pusat memang tidak mengizinkan bantuan dari asing untuk korban bencana.
"Karena memang pemerintah belum atau tidak menerima bantuan dari pihak asing. Jadi kita kembalikan dan nantinya bisa dimanfaatkan lagi. Tapi untuk Kota Medan tidak menerima," ucapnya.
3. Rico Medan akui warga Medan masih banyak terdampak

Selain beras, bantuan yang diberikan Pemerintah Uni Emirat Arab juga berupa 300 paket masing-masing berupa sembako, perlengkapan bayi dan perlengkapan ibadah salat. Sebelumnya Pemerintah Kota Medan sempat akan menerimanya dan berencana membagikannya.
"Nantinya bantuan ini akan dibagikan kepada warga Kota Medan yang terdampak banjir. Kota Medan sendiri belum pulih secara keseluruhannya, masyarakat masih banyak yang terdampak," ujar Rico Waas melalui keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025).
Rico Waas mengungkapkan bantuan yang diberikan merupakan solidaritas mendalam dari Pemerintah dan masyarakat UEA, di mana duka yang dirasakan warga Kota Medan atas musibah banjir turut dirasakan oleh mereka."Kami tentunya Apresiasi dan sangat berterima kasih atas solidaritas yang diberikan Uni Emirat Arab dengan memberikan bantuan ke Posko Bantuan Bencana Kota Medan," katanya.
Diketahui banjir yang terjadi di Kota Medan pada 27 November 2025 lalu. Puluhan ribu warga sempat mengungsi. Dari data BNPB tercatat 12 orang meninggal dunia.

















