Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

1.006 Rumah akan Dibangun untuk Korban Banjir Sumut, Ini Prioritasnya

Kondisi Kelurahan Hutanobolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (18/12/2025). Kondisi Kelurahan Hutanobolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (18/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Kondisi Kelurahan Hutanobolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (18/12/2025). Kondisi Kelurahan Hutanobolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (18/12/2025).(IDN Times/Prayugo Utomo)
Intinya sih...
  • Program pembangunan rumah bagi korban banjir Sumut dibagi ke dalam 3 kategori: rusak ringan, rusak berat, dan hilang.
  • Pembangunan hunian tetap di Tapanuli Selatan akan dilakukan di Desa Hapesong dengan luas lahan sekitar 5 hektare.
  • Data per 18 Desember 2025 menunjukkan, ada 367 orang meninggal dunia karena banjir dan longsor Sumut, dengan masih ada 74 orang yang dilaporkan masih hilang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tapanuli Selatan, IDN Times- Pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengklaim segera membangun 1.006 unit rumah bagi korban banjir dan longsor di Sumut. Pembangunan hunian tetap tersebut akan difokuskan di tiga wilayah terdampak paling parah, yakni Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara. Pembangunan rumah ini akan dilakukan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Gubernur Sumatra Utara Muhammad Bobby Afif Nasution mengatakan bahwa prioritas utama pembangunan adalah bagi warga yang rumahnya hilang akibat bencana. Termasuk rumah yang kini telah berubah menjadi aliran sungai.

“Kita sudah mengkategorikan rumah rusak berat, ringan, ada yang rumahnya hilang. Hilang itu rumahnya sudah menjadi aliran sungai, ini contoh seperti ini yang kita prioritaskan mendapat hunian tetap di tahap awal,” kata Bobby Nasution usai meninjau pembangunan Jembatan Aek Garoga dan Desa Garoga, Kabupaten Tapanuli Selatan, Jumat (19/12/2025).

1. Ada 3 kategori rumah yang akan dibangun

Kondisi Kelurahan Hutanobolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (18/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Kondisi Kelurahan Hutanobolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (18/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Menurut Bobby, program pembangunan rumah ini dibagi ke dalam tiga kategori, yakni rumah rusak ringan, rusak berat, dan rumah hilang. Tahap awal ditargetkan rampung pada awal tahun depan agar warga yang saat ini masih mengungsi dapat segera menempati hunian tetap.

“Lahannya akan kita cek di tiap kabupaten dan akan segera kita mulai pembangunan agar masyarakat yang mengungsi, di awal-awal tahun depan rumahnya selesai, jadi bisa pindah ke rumah hunian tetap tersebut,” ujar Bobby.

2. Untuk Tapsel lokasi pembangunan disiapkan di Desa Hapesong dengan luas lahan sekitar 5 hektare

Foto udara kondisi rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)
Foto udara kondisi rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Di Kabupaten Tapanuli Selatan, pemerintah daerah telah menyiapkan lahan untuk mendukung program tersebut. Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan menyampaikan bahwa lokasi pembangunan disiapkan di Desa Hapesong dengan luas lahan sekitar 5 hektare, yang direncanakan untuk pembangunan 227 unit rumah bagi korban banjir dan longsor.

“Kita mengajukan 227 rumah dan akan dibangun di Desa Hapesong, lahan PTPN seluas 5Ha, kita harap ini bisa membantu meringankan beban masyarakat kita yang terdampak bencana,” kata Gus Irawan.

Sebelumnya, Bobby Nasution juga telah meninjau lokasi rencana pembangunan hunian korban banjir di Kabupaten Tapanuli Tengah. Salah satu lokasi yang disiapkan adalah lahan Asrama Haji di Kecamatan Pinangsori. Selain itu, Bobby dijadwalkan kembali melakukan peninjauan lokasi pembangunan hunian bagi korban banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara.

3. Sebanyak 367 orang meninggal dunia karena banjir dan longsor Sumut

IMG-20251216-WA0057.jpg
Warga melintasi jembatan darurat di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan pada Minggu (14/12/2025). (dok. BNPB)

Data per 18 Desember 2025 menunjukkan, ada 367 orang meninggal dunia karena banjir dan longsor yang terjadi di Sumatra Utara pada Selasa 25 November 2025 lalu. Masih ada 74 orang yang dilaporkan masih hilang.

Tapanuli Tengah masih menjadi daerah paling banyak memakan korban dengan 131 orang meninggal dunia. Ada 49 orang yang masih hilang di kabupaten itu.

Dari 19 kabupaten/kota di Sumut, ada 1,7 juta lebih masyarakat yang terdampak. Saat ini masih ada 5.426 kepala keluarga dengan total 21.579 jiwa masih hidup di pengungsian.

Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

TKD Daerah Dipangkas, Bupati Siak Pertanyakan ke Instagram Menkeu

20 Des 2025, 20:46 WIBNews