Mengenang 17 Tahun Jatuhnya Pesawat Mandala di Jamin Ginting

Kecelakaan itu menewaskan 149 orang, termasuk Gubernur Sumut

Medan, IDN Times - Tujuh belas tahun lalu, tepatnya 5 September 2005, rakyat Indonesia berduka. Pesawat milik maskapai Mandala Airlines mengalami kecelakaan tragis sekitar pukul 09.40 WIB. Pesawat itu jatuh sesaat setelah lepas landas di Bandara Polonia, Kota Medan, Sumatra Utara.

Pesawat berjenis Boeing 737-200 bernomor penerbangan RI 091 itu, menubruk bangunan milik warga. Badan pesawat berada di Jalan Jamin Ginting. Ada sekitar 20 bangunan dan banyak kendaraan yang tertimpa.

Dalam Laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebanyak 72 halaman menyatakan Mandala 091 tidak bisa naik setelah lepas landas. Burung besi itu kemudian kembali turun di landasan pacu dan menerobos area rumput dan melewati sungai kecil. Badan pesawat berhenti di jalan umum sekitar 540 m dari ujung landasan pacu.

1. Mandala 091 tidak mengalami kerusakan mesin

Mengenang 17 Tahun Jatuhnya Pesawat Mandala di Jamin GintingIlustrasi pesawat terbang (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut investigasi KNKT, Mandala 091 tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan mesin sebagai penyebab kecelakaan. Pesawat juga sudah memenuhi syarat untuk lepas landas.

Bahkan saat kejadian, cuaca juga dalam keadaan baik. Informasi dari berbagai sumber menyebut jika pesawat sempat menabrak tiang listrik, sebelum akhirnya menimpa segala sesuatu yang ada di jalur kecelakaan itu.

Pesawat sempat meledak beberapa kali sehingga hancur dan menyisakan ekor pesawat. Api yang berkobar menghanguskan bangunan dan kendaraan yang melintas.

2. 143 Orang menjadi korban kecelakaan, termasuk masyarakat yang ada di darat

Mengenang 17 Tahun Jatuhnya Pesawat Mandala di Jamin GintingPesawat Mandala 091 yang jatuh saat lepas landas di Medan (Posmetro Medan)

Data manifes menunjukkan jika Mandala 091 membawa 117 orang. Terdiri dari 112 penumpang dan 5 awak kabin dan pilot.

Kecelakaan itu merenggut banyak nyawa. Mereka adalah 95 penumpang, lima awak pesawat dan sekitar 49 orang masyarakat yang ada di lintasan kecelakaan. 17 penumpang berhasil selamat.

Sebanyak 15 korban selamat mendapat luka berat, sedangkan seorang ibu dan anaknya dilaporkan selamat tanpa cidera. Kemudian ada 26 orang di darat yang terluka parah.

Dilansir dari laman Liputan6.com, penumpang yang selamat adalah mereka yang duduk di baris kursi 20A hingga 20 F di bagian belakang pesawat. Dugaannya, mereka selamat karena posisi pesawat yang menukik. Mereka berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum pesawat meledak dan terbakar. Mereka menyelamatkan diri dari badan pesawat bagian belakang.

3. Penumpang yang tewas termasuk Gubernur Tengku Rizal Nurdin dan mantan Gubernur Raja Inal Siregar

Mengenang 17 Tahun Jatuhnya Pesawat Mandala di Jamin GintingTengku Rizal Nurdin (alchetron)

Penumpang yang turut menjadi korban dalam penerbangan itu adalah Gubernur Sumutkala itu, Tengku Rizal Nurdin. Saat itu, Abang Kandung Tengku Erry Nuradi yang juga pernah menjadi Gubernur Sumut akan mengikuti pertemuan rutin para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain Tengku Rizal Nurdin, dua anggota Dewan Perwakilan Daerah, mantan Gubernur Raja Inal Siregar, dan Abdul Halim Harahap termasuk dalam daftar penumpang yang tewas.

Burung besi produksi 1981 itu dipiloti Askar Timur dengan co-pilot Dhaufir. Sedangkan tiga pramugari yang ikut menjadi korban masing-masing Agnes Retnariny, Novi Maulana dan Dewi Setiasih.

Saat pesawat itu jatuh, kobaran api menyulitkan usaha penyelamatan korban dari bangkai pesawat. Saat itu, masyarakat juga memadati lokasi kejadian.

4. Penduduk setempat sempat mencoba menyelamatkan pilot

Mengenang 17 Tahun Jatuhnya Pesawat Mandala di Jamin GintingIlustrasi pesawat (IDN Times/Arief Rahmat)

Kesaksian di lapangan dalam laporan KNKT menyebut saat itu masyarakat setempat mencoba menyelamatkan pilot. Namun mereka tidak bisa melepaskan pilot itu dari tempat duduknya.

Saat itu juga ledakan terjadi. Sehingga mereka menghindar. Setelah api padam tubuh pilot tidak ditemukan. Kursinya terbakar habis dilalap api.

5. Isu Mandala jatuh karena angkut durian hingga simpulan KNKT

Mengenang 17 Tahun Jatuhnya Pesawat Mandala di Jamin GintingIDN Times/Irma Yudistirani

Saat Mandala jatuh, mencuat isu tentang durian yang ada di kargo menjadi penyebabnya. Memang saat itu, Mandala 091 membawa durian di dalam kargo. Itu juga terlihat di antara puing-puing pesawat.

Namun penyelidikan KNKT menyebut jika kargo dan CG (center of gravity) pesawat, tidak turut andil sebagai faktor gagal lepas landas.

Dalam laporan KNKT disebut jika penyebab Mandala 091 jatuh adalah flaps dan slats pesawat yang tidak menjulur keluar. Flaps adalah sirip tambahan di sayap pesawat. Sementara slats berada di pinggiran depan sayap.

Ilustrasinya, saat pesawat akan lepas landas, pinggiran sayap sebelah belakang akan menjulur sedikit. Itu yang disebut flaps. Sementara pinggiran ujung depan sayap juga akan terlihat maju. Itulah komponen slats.

Flaps dan slats ini dibutuhkan pesawat saat lepas landas dan mendarat. Fungsinya adalah menambah penampang sayap pesawat. Kemudian menambah daya angkat dengan mengubah alur udara.

Besaran flaps yang dipasang bisa berbeda-beda. Saat takeoff, hanya sedikit komponen flaps yang akan menjulur. Sementara saat landing, semakin banyak/panjang komponen flaps yang dijulurkan. Kedua komponen ini membantu pada penerbangan dengan landasan pacu yang tidak cukup panjang.

Baca Juga: 5 Film Tentang Kecelakaan Pesawat, Ada yang Dari Kisah Nyata

Topik:

  • Doni Hermawan
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya