Banjir di Kota Medan, Warga Kampung Aur Naik ke Loteng Rumah

Ketinggian air disebut hingga 2,5 meter

Medan, IDN Times - Hujan yang melanda Kota Medan sudah 6 jam tak henti, sejak dari Jumat (18/11/2022)  pukul 18.30 wib hingga Sabtu (19/11/2022) dini hari mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Tidak hanya jalanan terendam, tapi juga pemukiman warga.

Salah satu yang kerap jadi 'langganan' banjir adalah Kampung Aur, Medan Maimun. Warga menyebut banjir mencapai lebih dari 2 meter. 

“Ini yang paling tinggi dari banjir sebelum-belumnya yang sudah terjadi pada beberapa bulan dekade. Ini lumayan agak tinggi kurang lebih 2,5 meter hingga 3 meter karena rumah saya 3 tangga lagi bakal naik ke loteng. Di bawah udah tenggelam itu,” jelas Soni, salah seorang warga.

1. Sebagian warga memilih untuk naik ke loteng rumah memantau banjir

Banjir di Kota Medan, Warga Kampung Aur Naik ke Loteng RumahSuasana banjir di Kampung Aur Medan (Dok. Istimewa)

Menurutnya, debit air yang berasal dari sungai mulai naik pukul 19.30 WIB hingga masuk ke rumah warga.

“Naiknya cepat. Hingga air mencapai ketinggian kurang lebih 3 meter. Rumah saya yang bawah sudah tenggelam,” jelas warga Lingkungan 4 Kampung Aur itu. 

Dijelaskannya bahwa, sebagian ada yang mengungsi dan ada juga yang menetap dirumah untuk tetap memantau banjir.

“Seperti saya sekarang ini masih menetap di rumah, cuma anak-anak dan istri saya suruh untuk mengungsi ke tempat saudara dekat rumah bagian atas yang jauh dari banjir,” tuturnya.

Baca Juga: [BREAKING] Hujan Sejak Petang, Medan Direndam Banjir Sejumlah Titik

2. Hingga saat ini debit air belum memiliki tanda surut

Banjir di Kota Medan, Warga Kampung Aur Naik ke Loteng RumahSuasana banjir di Kampung Aur Medan (Dok. Istimewa)

Soni mengatakan hingga saat ini debit air belum memiliki tanda-tanda tenang ataupun surut. Saat ini BPBD turun tangan untuk mengevaluasi masyarakat agar mengungsi. Mereka menggunakan perahu karet.

“Saat ini belum ada bantuan dari pemerintah, cuma saya kurang tahu juga. Biasa ada di arah Jalan Letjen Suprapto ada tangga ke bawah atau di Jalan Kampung Aur atas. Mungkin pihak Kelurahan ataupun Kecamatan mungkin ada memantau tapi kurang tahu karena saya masih berada disposisi rumah,” jelasnya.

Sementara untuk barang-barang yang dapat diselamatkan, Soni mengatakan hanya beberapa saja seperti elektronik dan kursi kayu.

“Kalau untuk barang saya amankan elektronik, beberapa diletakkan di lantai 2. Jikalau air naik sampai ke loteng, mau gak mau kita pasrahkan saja lah, ikhlaskan,” tuturnya.

“Kalau untuk binatang melata yang berkeliaran ke pemukiman penduduk, biasanya warga langsung menangkapnya karena antisipasi ganasnya binatang tersebut menyakiti warga untuk memakan korban. Salah satunya ular,” tambahnya.

3. Saat ini yang bisa dilakukan warga hanyalah memantau banjir

Banjir di Kota Medan, Warga Kampung Aur Naik ke Loteng RumahSuasana banjir di Kampung Aur Medan (Dok. Istimewa)

Saat ini, yang bisa dilakukan warga terkhusus kaum muda mudi Kampung Aur adalah pemantauan banjir sebagai antisipasi agar cepat memberikan informasi atau melakukan sesuatu.

“Dapur umum belum ada kelihatan tanda-tandanya tapi akan didirikan. Biasanya kami muda mudi di Kampung Aur ini berinisiatif langsung mendirikan posko,” jelas Soni.

Soni berharap Pemerintah Kota Medan bisa lebih perhatian dan menolong masyarakat yang terjebak banjir untuk mengungsi, serta memberikan bantuan terkhusus bidang konsumsi akibat dampak banjir yang melanda.

“Jikalau tidak ada tanda-tanda tenang atau surut, harapan kita kepada pemerintah untuk masyarakat agar cepat respon dan tanggap untuk memberikan pertolongan pertama khususnya memantau atau mengawasi warga yang rumahnya di pinggiran sungai Deli ingin mengungsi keluar tetapi tidak bisa karena terjebak banjir,” harapnya.

Baca Juga: Hujan Deras, Pohon Besar di Jalan AH Nasution Medan Tumbang

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya