TSTH2 Humbahas Jadi Harapan Baru Riset Pertanian dan Herbal Nasional

Humbang Hasundutan, IDN Times – Sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara mengunjungi Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Jumat (19/9/2025).
Dalam kunjungan itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, serta Gubernur Sumut Bobby Nasution meninjau langsung kawasan riset tersebut.
1. Airlangga sebut TSTH2 penting untuk link and match dengan industri

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi keberadaan TSTH2 yang dinilainya punya potensi besar bagi sektor pertanian dan industri. Menurutnya, kawasan ini bukan hanya menjadi pusat riset, tetapi juga jembatan agar hasil pertanian bisa terhubung langsung dengan kebutuhan industri nasional.
“Saya berharap bahwa TSTH ini betul-betul bisa mengembangkan gnome sequencing dan juga untuk produk yang bisa nanti langsung link and match dengan industrinya. Kami akan terus dorong industri yang membutuhkan bahan baku agro untuk terus mengembangkan bibitnya,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Minggu (21/9/2025).
2. Bobby optimis TSTH2 jadi solusi ketahanan pangan

Gubernur Sumut Bobby Nasution menegaskan dukungannya atas pengembangan TSTH2. Menurutnya, kawasan ini bisa menjadi pusat inovasi dan solusi untuk menjawab tantangan sektor pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Melalui langkah kolaborasi ini, kita semua yakin pengembangan TSTH2 ini akan memberikan inovasi dan solusi atas tantangan dan permasalahan pertanian kita, sehingga membawa dampak nyata bagi ketahanan pangan nasional khususnya di Provinsi Sumatera Utara,” ujar Bobby.
3. Luhut dan Zulhas: riset jadi kunci daya saing pangan

Ketua DEN RI, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan TSTH2 punya teknologi genomik yang canggih dan bisa bekerja dengan kecepatan tinggi. Menurutnya, teknologi ini akan mempercepat riset dan membuat Indonesia tidak lagi tertinggal dalam pengembangan komoditas pertanian.
Menko Pangan Zulkifli Hasan juga menambahkan bahwa riset merupakan kunci daya saing pangan Indonesia. “Karena terus terang itu masalah kita, masalah kita soal penelitian, tanpa riset kita tidak bisa bersaing karena produktivitas kita rendah,” kata Zulhas.