Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pengerjaan Lambat, Uang Muka Pembangunan dan Rehab Sekolah SMPN 14 Binjai

IMG-20250823-WA0015.jpg
Kemeriahaan pelajar dalam mengikuti perlombaan permaianan tradisional budaya indonesia diselenggarakan di Kota Binjai (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Binjai, IDN Times - Aroma dugaan korupsi terendus pada pembangunan ruang kelas baru pondasi bertingkat dan rehabilitas ruang kelas SMP Negeri 14 Binjai. Terlebih, jika pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) akan melakukan pemutusan kontrak. 

Hal ini dikarenakan sudah 2 bulan pengerjaan, progres pembangunan yang dilakukan CV Sinar Jaya Abadi selaku pemenang tender terkesan lambat. Nilai anggaran yang dikucurkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mencapai hampir Rp1,8 Miliar. 

“Memang kita akui pengejaan terkesan lambat,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, Sofyan Siregar, Jumat (31/10/2025). 

1. Pemenang tender sudah mengambil uang muka sebesar 15 persen 

Kantor Pemerintahan Kota (Pemko) Binjai, jadi sorotan terkait penyaluran anggaran dana insentif fiskal (IDN Times/ Bambang Suhandoko)
Kantor Pemerintahan Kota (Pemko) Binjai, jadi sorotan terkait penyaluran anggaran dana insentif fiskal (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Ironisnya, dari nilai kontrak mencapai miliaran rupiah ini. Pihak kontraktor telah mengambil uang muka (DP) sebesar 15 persen. "Rekanan sudah ambil DP (uang muka) 15 persen," jelas Sofyan.  

Jika dalam seminggu atau dua minggu ini ada progres yang signifikan, Sofyan menegaskan akan melakukan pemutusan kontrak kerja dengan rekanan atau pemenang proyek. Dan ia juga menambahkan jika teguran sudah dilayangkan sebanyak 5 kali.

"Sudah kami sampaikan kepada rekanan, jika tidak ada progres yang signifikan juga, kami akan putus kontrak. Bukan membela diri, namun kita sudah melakukan mekanisme dan menjalankan semua prosedur sesuai SOP," kata Sofyan. 

2. Inspektorat turun langsung mengecek lokasi, belum bisa mengambil tindakan hingga akhir tahun 

ilustrasi seseorang guru (pexels.com/Haidar Azmi)
ilustrasi seseorang guru (pexels.com/Haidar Azmi)


Terkait lambat nya progres pembangunan ini sendiri sudah di monitoring (survei) ke lapangan langsung oleh Kepala Inspektorat Kota Binjai Heny Sitepu. Demikian juga dengan uang muka yang suda diambil oleh rekanan senilai 15 persen dari nilai kontrak. 

"Saya sudah mengumpulkan anggota dan survei ke lapangan. Memang DP 15 persen sudah ambil, tak sesuai dengan peruntukannya di lapangan. Pengerjaan hanya baru melakukan pengecoran dan tukang yang bekerja pun tadi cuma 5 orang," kata Heny. 

Meski begitu, Heny mengaku belum bisa melakukan review atau mengaudit proyek senilai hampir 1,8 miliar ini dikarenakan masih tahun berjalan. Kedepan langkah review akan dilakukan sesuai dengan keadaan.   

"Jadi nanti kalau kami mereview sesuai dengan keadaannya saja. Gak usah kita keluarkan kalau nanti dia minta cairkan uangnya ke BPKPAD. Kita bikin aja penolakannya, kalau nggak dibikin adendumnya lagi. Memang gak sesuai, cocok juga dikabari ke saya, karena saya belum tau," jelas wanita yang beberapa hari ini baru dilantik menjabat sebagai Kepala Inspektorat Binjai.

3. Puluhan perusahaan ajukan tender, hanya dua perusahaan yang mengajukan penawaran  

Honda menyambangi SMP IT Unggulan Yayasan Hj. Fauziah Binjai (Dok. IDN Times)
Honda menyambangi SMP IT Unggulan Yayasan Hj. Fauziah Binjai (Dok. IDN Times)


Pembangunan ruang kelas baru pondasi bertingkat dan rehabilitas ruang kelas SMP Negeri 14 Binjai ini menjadi sorotan setelah progresnya hanya 5 persen alias lambat. Plang pagu tertulis jelas jika pengerjaan dimulai pada tanggal 20 Agustus 2025. 

Artinya sudah sudah 2 bulan lebih, progres pembangunan dan rehabilitas ruang kelas tidak menunjukkan perkembangan signifikan. Tak ada banyak pekerja ketika disambangi ke lokasi. Terlihat hanya tampak tumpukan pasir, batu, kayu, dan besi di sekitar lokasi pengerjaan. Sedangkan proyek itu harus selesai pada tanggal 17 Desember 2025 mendatang. 

Berdasarkan dari lpse.inaproc.id, pembangunan dan rehabilitas ruang kelas Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket sebesar Rp 1,8 miliar bersumber dari APBD Kota Binjai tahun 2025. Peserta yang mengikuti tender terbilang cukup banyak yaitu 30 perusahaan. 

Namun hanya dua perusahaan yang mengajukan harga penawaran yakni PT Moko Panca Putra dengan penawaran Rp 1.582.458.464 dan CV Sinar Jaya Abadi dengan penawaran Rp 1.783.234.011.Hasil evaluasi, CV Sinar Jaya Abadi yang beralamat di Jalan Bunga Wijaya Kusuma 106 Komplek Perum Luckville Casita Blok No 5, Kelurahan PB Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, dinyatakan sebagai pemenang. 

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Yuk Cobain Sensasi Nonton dengan Layar Super Lebar di Cinepolis Sun Plaza Medan

01 Nov 2025, 05:00 WIBNews