Mobil MBG di Nias Diduga Bawa Babi dan Ayam, Diklaim Masih Calon Mitra

Nias Selatan, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan sebuah mobil bertuliskan “Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)” tengah mengangkut tiga ekor babi dan sejumlah ayam.
Video itu viral di Facebook dan langsung menuai beragam reaksi dari warganet, karena mobil berlogo program Makanan Bergizi Gratis (MBG) itu seharusnya digunakan untuk distribusi makanan sehat, bukan hewan ternak.
“Mobil SPPG dijadikan pengangkut B4B1 dan ayam ternak. Padahal fungsi mobil SPPG ini untuk mengangkut makanan bergizi gratis,” tulis keterangan dalam video yang beredar.
1. Terjadi di Nias Selatan, BGN langsung lakukan klarifikasi

Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sumut, Agung Kurniawan, memastikan bahwa mobil dalam video itu bukan milik dapur resmi yang beroperasi di wilayah Nias Selatan.
“Kami pastikan itu bukan mobil dari salah satu dapur yang beroperasi di Nias Selatan,” ujar Agung saat dikonfirmasi, Kamis (30/10/2025).
Peristiwa itu diketahui terjadi pada 24 Oktober 2025 di wilayah Kabupaten Nias Selatan. Setelah video viral, pihak BGN Sumut langsung menelusuri pemilik mobil tersebut.
2. Pemilik mobil sudah dimintai pertanggungjawaban

Agung mengaku sudah menghubungi langsung pemilik mobil yang menggunakan logo SPPG dan BGN tanpa izin. Ia menegaskan, pihaknya akan meminta pertanggungjawaban agar kejadian serupa tidak terulang.
“Saya juga sudah konfirmasi langsung dengan pemilik mobil dan meminta pertanggungjawaban, karena penggunaan logo SPPG dan Badan Gizi Nasional di atribut mobil tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, penggunaan atribut resmi program pemerintah tanpa izin bisa menimbulkan salah persepsi publik, apalagi jika disalahgunakan untuk kegiatan di luar tujuan program gizi nasional.
3. Ternyata mobil milik calon mitra yang belum terverifikasi

Kata Agung, mobil yang viral itu ternyata milik salah satu calon mitra yang masih dalam proses pengajuan kerja sama dengan BGN Sumut. Artinya, pihak tersebut belum memiliki ikatan resmi dengan lembaga itu.
“Mobil tersebut milik salah satu calon mitra yang saat ini belum terverifikasi dan masih pengajuan,” jelas Agung.
BGN Sumut memastikan akan memperketat proses verifikasi dan penggunaan atribut agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang belum resmi bekerja sama.


















