Pemilik Kusuk Lulur Tewas di Kamar, Wajahnya Lebam

Deli Serdang, IDN Times - Masyarakat di Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan kaget setelah tahu bahwa seorang perempuan yang merupakan pemilik tempat kusuk dan lulur di Jalan Haji Anif meninggal dunia. Perempuan berinisial Y (38) itu ditemukan tidak bernyawa di kamar pijatnya dengan kondisi tengkurap dan berbalutkan sprei kasur.
Kini polisi tengah menyelidiki kasus meninggalnya pekerja terapis itu. Sebab, ada indikasi bahwa Y merupakan korban pembunuhan, mengingat ada sejumlah luka lebam di dekat wajahnya.
1. Masyarakat temukan Y meninggal di tempat kerja

Meninggalnya Y turut dibenarkan oleh Ketua RT 03 Dusun 24 Desa Sampali, Fery Pribadi. Mulanya, ia mendapat laporan dari warga bahwa perempuan berusia 38 tahun itu meninggal di kamar pijat.
"Awalnya saya dapat informasi dari kadus yang mengatakan bahwa di dekat rumah saya ada pembunuhan. Kemudian ada salah satu warga juga menghubungi saya. Langsung saja saya datang," kata Fery kepada IDN Times, Selasa (29/4/2025) sore.
Saat Fery tiba, masyarakat Desa Sampali telah ramai berkumpul. Mereka melihat Yana sudah tidak lagi bernyawa.
"Di situ saya hubungi Babinsa Desa Sampali. Karena dia berhalangan hadir karena di luar kota, jadi saya langsung nelfon Polsek. Lalu polisi memberi tanggapan dan meluncur," sebutnya.
2. Korban meninggal dalam keadaan tengkurap dengan badan berbalutkan sprei

Berdasarkan pantauan IDN Times, tempat tersebut tepat berada di pinggir Jalan Haji Anif.
"Sebelum pihak kepolisian datang, keluarga korban mau melihat. Tidak saya berikan. Saya bilang kalau kasus ini mau ditindak oleh kepolisian, jadi jangan masuk ke TKP agar steril," jelas Fery.
Ia melanjutkan, korban meninggal dunia dalam posisi telungkup. Badannya pun hanya berbalutkan sprei kasur.
"Saya lihat mayat dalam kondisi telungkup. Kondisi korban dengan pakaian sprei yang ada di ruangan itu. Luka-luka saya tidak perhatikan. Karena dibawa tim INAFIS langsung," bebernya.
3. Terdapat luka lebam di wajah, pekerja lulur diduga korban pembunuhan

Y diketahui meninggal dunia pada Sabtu (26/4/2025) lalu. Meninggalnya Y terapis sekaligus pemilik tempat kusuk itu diduga akibat tindakan pembunuhan.
"Saya minta informasi kepada perangkat desa, sehari kemudian disampaikan bahwa ada indikasi pembunuhan. Ada luka lebam-lebam di muka korban," rinci Fery.
Korban disebut Fery bukan merupakan warga Sampali. Namun ia bekerja di tempat tersebut.
"Kalau dibilang warga kita, beliau ini bukan warga Sampali. Kebanyakan di daerah kita ini pendatang. Mereka kemari, itupun kadang mereka tidak melapor. Karena alasan kemanusiaan makanya kita juga turun," pungkasnya.


















