Natal dan Tahun Baru, Hari Panen Bagi Pembuat Terompet

Medan, IDN Times - Hari Natal memang hari perayaan bagi umat kristiani. Saling bersilaturahmi, beribadah bersama, dan berkumpul bersama keluarga.
Namun yang menikmati keuntungannya bukan hanya umat kristiani yang merayakan. Para perajin terompet dan penjual terompet eceran juga ketiban rejeki. Bisa dibilang hari Natal dan Tahun Baru adalah hari panennya para perajin dan penjual terompet.
1. Rusli kebanjiran orderan dari luar Medan

Rusli, perajin terompet kertas di Kota Medan misalnya. Ia mengaku kebanjiran order pesanan dari pengecer dengan berbagai jenis dan ukuran, meski malam pergantian tahun masih dua pekan lagi.
Ia mengatakan terompet buatannya selain banyak dipesan oleh pengecer dari Kota Medan, juga dari berbagai daerah di Sumatera Utara lainnya seperti Labuhanbatu, Deliserdang, Tapanuli Selatan.
2. Sehari bisa membuat 300 terompet

Selain dari berbagai daerah di Sumatera Utara, pesanan juga datang sejumlah pengecer di Riau dengan ratusan terompet dengan berbagai ukuran.
Untuk memenuhi permintaan dari pengecer, ia mengaku tidak kesulitan. Karena ia tidak bekerja sendiri, melainkan melibatkan istri anak dan kerabat lainnya.
"Sehari kami rata-rata memproduksi 300 terompet dengan berbagai ukuran, ada yang bentuk naga, kartun marsha, terompet panjang dan jenis lainnya," katanya.
3. Paling murah harga Rp 3.000, paling mahal Rp 50 Ribu

Terkait harga yang ditawarkan, Rudi mengaku harga yang ditawarkan bervariasi mulai yang paling murah Rp 3.000 hingga yang paling mahal Rp 50 ribu tergantung ukuran.
"Lumayanlah keuntungan yang didapat, tapi kami harus pintar-pintar mengatur biaya produksi karena harga kertas saat ini juga sedang mahal," katanya.