Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Septi Yolanda, perempuan berusia 25 tahun yang jasadnya diekshumasi, Rabu 05/06/2024 (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Jasad Septi Yolanda yang telah dikebumikan pada Senin (27/05/2024), kini diekshumasi. Proses ekshumasi dilakukan pada Rabu (05/06/2024) siang di TPU Tanjung Mulia Hilir dan sempat mengalami kendala karena matinya listrik.

Ekshumasi dilakukan karena permintaan keluarga Septi yang merasa ada kejanggalan atas meninggalnya anak perempuan mereka yang berusia 25 tahun itu. Masyarakat Tanjung Mulia Hilir juga tampak berbondong-bondong melihat proses ekshumasi ini secara langsung.

1. Keluarga mendapat informasi jika Septi melompat dari sepeda motor

Proses eshkumasi jasad Septi Yolanda di TPU Tanjung Mulia Hilir, Rabu 05/06/2024 (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Septi Yolanda meninggal 26 Mei 2024 akibat kecelakaan tunggal. Pihak keluarga dan kerabat Septi selama ini menerima informasi jika Septi kecelakaan akibat melompat dari sepeda motor.

"Adik saya ini dikabarkan saat sudah tidak ada (meninggal). Di rumah sakit dia sudah meninggal. Pacarnya yang mengabari sama kami pihak keluarga. Dia (pacarnya) yang bilang adik saya ini meninggal karena melompat dari sepeda motor, duduknya melinco/mengangkang," kata Yudhi selaku abang kandung Septi.

Saat kecelakaan, Septi sedang berboncengan bersama kekasihnya melintas di Pasar 4 Mabar. Jasad Septi dikebumikan sehari setelah peristiwa nahas itu, tanpa dilakukan autopsi.

"Kronologisnya kata pacar adik saya, Septi ini lompat. Katanya dia udah gak betah lagi kerja alias udah muak. Tapi selama ini dia gak bilang ke keluarga dan baik-baik saja. Kejadiannya Minggu malam Senin sekitar jam 9," lanjutnya.

2. Keluarga menduga Septi sengaja dibunuh oleh pacarnya

Suasana eskhumasi kuburan Septi, warga ramai berdatangan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kecurigaan pihak keluarga muncul ketika melihat rekaman cctv yang berada di lokasi kecelakaan. Ada dugaan jika Septi tidak melompat dari sepeda motor, alih-alih disikut oleh kekasihnya.

"Kami telah dapat rekaman cctv-nya. Katanya adik saya melompat, namun saya lihat tidak melompat. Tapi seperti tak berdaya karena ditolak/disikut. Adik saya ini kemudian jatuh, yang saya heran kok pacarnya sempat jalan terus alias tidak berhenti?" kata Yudhi.

Kepada awak media Yudhi mengatakan jika dari rekaman itulah keluarganya meminta untuk kuburan Septi segera dibongkar.

"Iya, dugaan kami Septi sengaja dibunuh," kata abang kandung korban itu.

3. Saat jenazah Septi dimandikan, tubuh bagian atas biru memar dan kuping mengeluarkan darah

Septi Yolanda, perempuan berusia 25 tahun yang jasadnya diekshumasi, Rabu 05/06/2024 (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Pada waktu jenazah Septi dimandikan, abang korban sudah menaruh curiga duluan. Sebab, sekujur tubuh septi mengalami memar.

"Adik saya ini kok ketika saya memandikannya biru semua bagian tubuhnya. Kupingnya mengeluarkan darah begitu banyak, mulutnya juga mengeluarkan buih. Badannya biru seperti disiksa," kata Yudhi.

Namun karena saat itu situasi tengah berduka dan ibu mereka cukup terpukul, akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk tidak diautopsi.

"Saya sebagai abang mau melanjutkan autopsi, tapi saat itu ibu saya ngedrop dan belum bisa melakukannya. Saya ingin sebenarnya diautopsi karena saya lihat sendiri adik saya lecet pun tidak ada," pungkasnya.

Editorial Team