Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dekan FISIP USU: Penundaan Pembelajaran Tatap Muka Sudah Tepat

Sekolah daring di masa pandemik (DOk. IDN Times)
Sekolah daring di masa pandemik (DOk. IDN Times)

Medan, IDN Times - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin menyebut langkah pemerintah yang menunda sementara proses pembelajaran tatap muka di masa pandemi sebagai langkah tepat. Saat ini yang perlu dilakukan adalah memberikan edukasi kepada orang tua soal dampak negatif belajar tatap muka di masa pandemi.

Tambah Muryanto yang juga Ketua Komite SMA Negeri 1 Medan tersebut, memang pembelajaran daring juga memberikan dampak negatif bagi anak, salah satunya anak menjadi stres. Selain itu, kemungkinan terjadinya kesenjangan pencapaian belajar dan juga ketidakoptimalan pertumbuhan.

1. Dampak dari pembelajaran tatap muka lebih sulit dibendung

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau uji coba PTM di SMAN 2 Nganjuk. Instagram.com/khofifah.ip
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau uji coba PTM di SMAN 2 Nganjuk. Instagram.com/khofifah.ip

Namun itu dapat diantisipasi dengan cara merumuskan sejumlah formula sehingga dampak negatif itu tidak terjadi. Berbeda dengan dampak dari pembelajaran tatap muka yang banyak harus disiapkan berkaitan dengan protokol kesehatan baik itu dari internal sekolah maupun pemerintah.

"Di internal sekolah ada 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan 3T yang harus dilakukan konsisten dari pemerintah yakni Tracing, Testing, Treatment," bebernya.

2. Akan muncul risiko sosialnya terjadi klaster baru di sekolah

Ilustrasi aktivitas di sekolah (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Ilustrasi aktivitas di sekolah (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Permasalahannya lanjut Muryanto, masyarakat saat ini menganggap dampak dari COVID-19 ini punya risiko sosial. Risiko sosialnya kalau terjadi klaster baru, atau terjadi gejala COVID-19 di satu sekolah itu akan juga menjadi bahan pembicaraan masyarakat.

"Nah, ini perlu dilihat juga, konteks dampak sosialnya jika tatap muka itu dilakukan," ucap Muryanto.

Oleh karena itu kata Muryanto, sebaiknya pembelajaran tatap muka harus dipertimbangkan kembali di masa pandemik ini.

"Misalnya dengan cara memberikan edukasi yang cukup bagi orangtua dan guru agar dampak negatif dari tidak dilakukannya tatap muka itu tidak terjadi," terang Mury.

3. Orangtua harus memantau perkembangan psikologis anak

Ilustrasi sekolah daring (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Ilustrasi sekolah daring (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Muryanto juga menekankan ada dua hal yang diperlukan orangtua dalam pelaksanaan belajar daring yakni sebagai pembelajar bagi anaknya sendiri dan harus memantau perkembangan psikologis anak.

"Jadi sangat diperlukan waktu khusus bagi orangtua memantau perkembangan anaknya selama pembelajaran daring di rumah," pungkas Mury.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us