Cerita Muslim Soal Kepanikan saat Jemaah Haji Terlantar di Muzdalifah

Medan, IDN Times - Mantan Anggota DPRD Sumut Muslim Simbolon, salah satu jemaah haji yang menyaksikan langsung kepanikan dan kegelisahan saat menunaikan ibadah haji. Terutama saat tragedi Muzdalifah. Saat itu jemaah haji termasuk dari Sumut terlantar karena bus terlambat menjemput hingga 12 jam.
Diketahui Muzdalifah adalah daerah antara Makkah dan Mina, di Arab Saudi yang merupakan tempat jamaah haji diperintahkan untuk singgah dan bermalam setelah wukuf di Arafah.
Muslim sempat terlantar saat penjemputan di Muzdalifah. Mulai dari keterlambatan bus, tidak tersedianya pasokan air dan makanan, membuat puluhan jemaah Indonesia pingsan saat itu. Hingga tempat tidur di Mina, Arab Saudi yang kurang mendukung.
“Syukurnya Kementrian Agama bersama DPR RI langsung turun dan mengambil langkah positif,” ucap Muslim usai tiba di Asrama Haji Medan, Senin (10/7/2023).
1. Muslim menjadi jemaah haji yang terakhir keluar dengan kondisi matahari sudah terik

Beberapa jemaah perlahan diangkut dengan membajak bus yang lewat. Tak terkecuali Muslim, guna mengatasi kepanikan yang terjadi saat itu.
"Karena saya orang lapangan saya hanya berpiikir, saya harus membantu, tidak ada lagi memikirkan diri sendiri. Ya saya ikut turut membantu, jadi kita atasi kondisi panas di sana, kita buat karpet itu jadi tenda," katanya.
Keterlambatan bus sekitar 12 jam dengan kondisi di sana tidak ada teduhan dan fasilitas. Sehingga, jemaah banyak yang pingsan dan juga cuaca mencapai 49 derajat celcius.
2. Tidak ada korban jiwa dari kejadian di Muzdalifah

Ia bersyukur tidak ada korban jiwa dari kejadian di Muzdalifah, hanya puluhan jemaah yang harus mendapat perawatan medis.
"Syukur kementerian agama dan DPR RI cepat tanggap, langsung turun dan lebih bijak menanggapi permasalahan yang terjadi. Namun, begitulah kondisi di sana, ya harapan kita ke depan lebih jelas koordinasi antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia, sehingga tidak ada kejadian terulang," tambahnya.
3. Berharap ke depan negosiasi pemerintah Indonesia dengan Arab diperbaiki

Dia berharap penyelenggaran haji ke depan tidak terulang seperti tahun ini. Yang terpenting bagaimana komunikasi antar dua negara. Apalagi jemaah haji Indonesia termasuk jemaah haji yang terbesar dan terbanyak jumlahnya di Arab Saudi.
“Pemerintah Indonesia harus lebih bisa memantapkan negosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi soal pelaksanaan pelayanan fasilitas haji Indonesia,” kata Muslim yang merupakan jemaah haji mutasi dari Kabupaten Asahan.
Muslim beribadah haji bersama ayahnya Ahmad Yusuf Simbolon. Ia tiba, Senin (10/7/2023). Ia tergabung dalam kloter 6. Para jemaah tiba di Debarkasi Medan pada pukul 08.44 WIB dan tiba di Asrama Haji Medan sekira pukul 11.03 WIB.