Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banjir Bandang Tapsel, Warga: Ada Suara Gemuruh dari Bukit

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Tapanuli Selatan, IDN Times – Rika Amelia Pulungan (23) bercerita bagaimana detik-detik banjir bandang menerjang pemukiman di Desa Sipangesiunjam, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Sabtu (23/11/2024). Desa tempat Rika bermukim menjadi satu dari beberapa desa yang terdampak banjir bandang.

Kata Rika, sebelum banjir, hujan memang mengguyur wilayah itu. Hujan dengan intensitas sedang terjadi pada Jumat (22/11/2024) dari pukul 19.00 WIB sampai sekitar pukul 23.00 WIB.

“Saat itu ayah saya belum tidur. Dia masih di warung kopi. Tiba – tiba air naik,” kata Rika, Sabtu malam.

1. Ada suara gemuruh dari arah perbukitan

Kondisi Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, setelah diterjang banjir bandang pada Sabtu (23/11/2024). (Dok BNPB)

Saat itu kata Rika, air naik sekitar pukul 23.30 WIB. Warga sudah beristirahat. Saat air naik, warga heran karena mendengar suara gemuruh dari arah perbukitan .

“Makin lama, ada suara gemuruh dari arah kebun. Ayah langsung lari ke rumah,” katanya.

Kemudian, volume air yang masuk ke pemukiman semakin besar. Bahkan air membawa lumpur, kayu hingga bebatuan.

“Kayunya itu ada yang besar. Sebesar pelukan manusia. Kemudian batunya juga besar-besar. Makanya banyak rumah yang rusak. Dapur rumah kami juga jebol,” katanya.

2. Selama ini tidak pernah ada banjir di desa

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Warga juga cukup terkejut karena banjir bandang ini. Lantaran selama ini, wilayah itu tidak pernah dilanda banjir.

Rika pun mendengar soal cerita dugaan pembukaan lahan di kawasan bukit dekat dengan mlata air. Perbukitan di sana yang merupakan hutan juga diduga sudah banyak yang gundul karena pembukaan lahan.

“Kalau kata ayah saya, tidak pernah banjir di sini,” kata Rika.

Banjir ini membuat kerugian yang cukup besar. Kebun-kebun warga habis digulung bandang.

“Harusnya sebulan lagi di sini itu panen padi. Cuma sawah sama kebun di sini habis semua. Di rumah kami, lumpurnya itu setinggi lutut,” ungkapnya.

Saat ini, Rika dan keluarganya memilih mengungsi ke rumah keluarga. Mereka khawatir ada banjir susulan.

3. Dua orang meninggal dunia, lainnya luka-luka

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, banjir menerjang dua kecamatan; Sayur Matinggi dan Batang Angkola. Dari dua kecamatan itu, dua desa terdampak; Desa Siunjam Sipange, Desa Huta Padang, dan Desa Hurase.

Banjir memakan korban. Dua orang warga dilaporkan meninggal dunia. Mereka yakni Sudirman Nainggolan da Sulhan Pulungan.

Data yang dihimpun dari badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel hingga petang tadi, ada  lima orang yang juga dilaporkan mengalami luka parah. Sebanyak 76 orang luka ringan.

Banjir juga menyebabkan kerusakan kepada pemukiman warga. Sebanyak 61 rumah dilaporkan rusak berat, 65 rumah rusak ringan dan 10 rumah hanyut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prayugo Utomo
Doni Hermawan
Prayugo Utomo
EditorPrayugo Utomo
Follow Us