Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Fakta Menarik Stadion Utama Sumut, Venue Piala Kemerdekaan 2025

Stadion Utama Sumut (IDN Times/Doni Hermawan)
Stadion Utama Sumut (IDN Times/Doni Hermawan)

Stadion Utama Sumatera Utara akan menjadi pusat perhatian dalam ajang Piala Kemerdekaan 2025, yang akan berlangsung pada 12–18 Agustus mendatang. Venue megah ini, meski terbilang baru, telah memiliki banyak cerita menarik sejak pertama kali digunakan untuk penutupan PON XXI tahun lalu.

Berada di kawasan Batang Kuis, stadion ini dibangun dengan desain modern, fasilitas berstandar internasional, dan lokasi strategis yang memudahkan penonton datang. Keistimewaannya tidak hanya terletak pada aspek fisik. Identitas lokal dan berbagai kisah unik di baliknya menjadikan stadion ini layak untuk diulas lebih dalam.

Berikut tujuh fakta menarik dari Stadion Utama Sumatera Utara yang telah IDN Times rangkum.

1. Stadion Sepak Bola Tanpa Trek Lari, Mengadopsi Gaya Stadion Eropa

Stadion Utama Sumut (IDN Times/Doni Hermawan)
Stadion Utama Sumut (IDN Times/Doni Hermawan)

Kebanyakan stadion di Indonesia dirancang dengan lintasan atletik yang mengelilingi lapangan. Namun, Stadion Utama Sumut mengambil pendekatan berbeda, tribun langsung berdekatan dengan lapangan tanpa trek lari. Desain seperti ini umumnya ditemui pada stadion-stadion Eropa, untuk menciptakan jarak pandang yang dekat. Desain bangunan seperti ini juga mampu mendukung atmosfer pertandingan yang lebih intens.

Tanpa lintasan atletik, stadion ini memang tidak fleksibel untuk cabang olahraga lain seperti lari jarak jauh, namun optimal sebagai football-specific stadium. Fokus stadion dengan desain seperti ini adalah memberikan pengalaman menonton sepak bola yang optimal dan bergairah bagi penonton serta pemain.

Desain ini membuat sorakan penonton terdengar lebih lantang, getaran emosinya lebih terasa, dan setiap gol terasa jauh lebih dramatis. Ini adalah pendekatan baru yang jarang ditemui di stadion-stadion Indonesia.

2. Dijuluki “GBK” dan “Stadion Susu” oleh Warga Lokal

Potret Stadion Utama Sumut di Sport Centre Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada Kamis (5/9/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Potret Stadion Utama Sumut di Sport Centre Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada Kamis (5/9/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Secara resmi, fasilitas ini bernama Stadion Utama Sumatera Utara, namun di kalangan warga lokal, nama ini sering tergantikan oleh sebutan GBK, singkatan dari 'Gelora Batang Kuis' Sebutan tersebut muncul karena letaknya di Batang Kuis dan kian populer lewat percakapan sehari-hari maupun aktivitas masyarakat di media sosial.

Roganda, warga Medan yang diwawancarai, menyebutkan bahwa nama tersebut merupakan julukan dari masyarakat. “Soalnya di Batang Kuis, jadi orang bilang Gelora Batang Kuis,” sebutnya. Fenomena ini menunjukkan bahwa stadion ini mendapatkan identitas lokal baru di tengah kehidupan masyarakat.

Selain GBK, ada juga julukan unik lain, Stadion Susu. "Kadang orang juga menyebutnya Stadion Susu," kata Roganda. Sebutan singkatan Stadion Utama Sumatera Utara (SUSU) ini menjadi bukti bahwa stadion ini bukan sekadar tempat pertandingan, tapi juga bagian dari kehidupan sosial masyarakat.

3. Biaya Pembangunan Tembus Rp587 Miliar

Potret Stadion Utama Sumut di Sport Centre Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada Kamis (5/9/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Potret Stadion Utama Sumut di Sport Centre Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada Kamis (5/9/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Pembangunan Stadion Utama Sumut menelan biaya sebesar Rp587 miliar yang bersumber dari APBN. Angka ini disampaikan langsung oleh Presiden ke tujuh, Joko Widodo saat meresmikan stadion pada Oktober 2024. Dengan nilai sebesar itu, stadion ini menjadi salah satu proyek infrastruktur olahraga terbesar di luar Pulau Jawa.

Anggaran tersebut digunakan untuk membangun fasilitas kelas internasional, mulai dari kursi penonton individual, sistem pencahayaan modern, panel surya untuk efisiensi energi, hingga fasilitas ramah difabel. Semua dibuat agar stadion ini siap digunakan untuk acara besar, termasuk tingkat internasional.

Nilai investasinya tidak hanya diukur dari uang, tapi juga dari dampak jangka panjangnya. Stadion ini diharapkan menjadi pusat kegiatan olahraga, hiburan, serta menjadi kebanggaan warga Sumut ke depan.

4. Menggunakan Rumput Hybrid Berstandar FIFA

Timnas Indonesia U-17 Latihan di Stadion Utama Sumatera Utara (Dok. IDN Times)
Timnas Indonesia U-17 Latihan di Stadion Utama Sumatera Utara (Dok. IDN Times)

Lapangan stadion ini tidak menggunakan rumput alami biasa, melainkan rumput hybrid campuran rumput asli dan serat sintetis. Teknologi ini banyak digunakan di stadion elite Eropa karena tahan cuaca, awet, dan memberikan permukaan yang rata.

Dengan ini, ketika curah hujan sedang tinggi di Sumatera Utara, rumput hybrid  tidak akan mudah rusak, bahkan setelah digunakan berkali-kali untuk latihan dan pertandingan. Hal ini juga menjaga kualitas sekaligus mengurangi biaya perawatan jangka panjang.

Fakta bahwa stadion ini langsung mengadopsi teknologi rumput hybrid sejak awal menunjukkan komitmen untuk menghadirkan fasilitas kelas dunia bagi sepak bola Indonesia secara umum dan secara khusus bagi masyarakat Sumatera Utara.

5. Kapasitas 25.750 Kursi yang Terpasang Cepat

Potret Stadion Utama Sumut di Sport Centre Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada Kamis (5/9/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Potret Stadion Utama Sumut di Sport Centre Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada Kamis (5/9/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Stadion Utama Sumut mampu menampung 25.750 penonton. Jumlah ini termasuk tribun VIP, VVIP, kursi media, dan area untuk penyandang disabilitas. Desain kursi dengan bentuk individual ini memastikan kenyamanan penonton, berbeda dengan tribun panjang tanpa kursi yang masih sering ditemukan di stadion lain.

Menariknya, pemasangan seluruh kursi berhasil diselesaikan oleh perusahaan kontraktor Datra dalam waktu relatif singkat, yakni antara Juli hingga September 2024, tepat waktu menjelang penutupan PON XXI.

6. Akses Mudah dari Bandara dan Jalan Tol

Potret Stadion Utama Sumut di Sport Centre Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada Kamis (5/9/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Potret Stadion Utama Sumut di Sport Centre Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada Kamis (5/9/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Lokasi stadion ini sangat strategis. Dari Bandara Kualanamu, jaraknya hanya sekitar 8 km. Penonton dapat menggunakan kereta bandara Airport Rail Link atau bus listrik Mebidang dari Medan untuk sampai di kawasan Batang Kuis.

Bagi pengguna mobil pribadi, aksesnya juga mudah melalui Pintu Tol Kualanamu di Jalan Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi. Begitu keluar dari gerbang tol, stadion sudah terlihat dari kejauhan, memudahkan navigasi.

Faktor aksesibilitas ini membuat stadion memiliki potensi besar sebagai tuan rumah acara skala nasional dan internasional, karena penonton dari luar kota maupun luar negeri dapat datang tanpa kesulitan berarti.

7. Debut Event Internasional

Timnas U-17 lawan Afghanistan di Piala Asia U-17 2025. (Dok. PSSI)
Timnas U-17 lawan Afghanistan di Piala Asia U-17 2025. (Dok. PSSI)

Setelah menjadi lokasi penutupan PON XXI, Stadion Utama Sumut langsung dipercaya untuk menggelar Piala Kemerdekaan 2025. Turnamen ini akan menghadirkan tim nasional U-17 Indonesia dan beberapa negara undangan sebagai ajang uji coba menuju Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.

Ajang ini akan menjadi tolok ukur pertama bagi stadion dalam menggelar pertandingan berskala internasional. Mulai dari kualitas lapangan, fasilitas penunjang, hingga kenyamanan penonton akan mendapat sorotan publik dan media.

Jika sukses, reputasi stadion ini akan terdongkrak dan membuka peluang untuk menjadi venue bagi ajang-ajang sepak bola dunia lainnya di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us