Tarekat Syattariyah di Aceh Sudah Berpuasa Ramadan Mulai Selasa

Nagan Raya, IDN Times - Ribuan jemaat Tarekat Syattariyah menjalani ibadah puasa Ramadan 1444 Hijriah (H)/2023 Masehi (M) lebih awal. Pengikut Abu Habib Muda Seunagan itu berpuasa, pada Selasa (21/3/2023) kemarin.
“Ribuan pengikut Abu Habib Muda Seunagan, Selasa, sudah mulai melaksanakan puasa Ramadan 1444 H,” kata Said Kamaruddin, cucu kandung Abu Habib Muda Seunagan sekaligus pemegang amanah,dalam keterangan tertulis, pada Rabu (22/3/2023).
1. Puasa lebih awal setelah rapat para ulama pimpinan Dayah Abu Habib Muda Seunagan
Penetapan waktu puasa yang jatuh pada 21 Maret, dikatakan Kamaruddin, berdasarkan hisab hitungan lima sekaligus hasil rapat para ulama atau pimpinan Dayah Abu Habib Muda Seunagan.
Cara tersebut sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu oleh kakeknya, Abu Habib Muda Seunagan. Sedangkan untuk tahun ini, jumlah puasa genap 30 hari.
“Keputusan awal Ramadan tersebut, merupakan hasil rapat ulama atau pimpinan Dayah Abu Habib Muda Seunagan beberapa minggu yang lalu,” ujarnya.
Baca Juga: Fatwa Ramadan MUI Sumut: Asmara Subuh dan Main Petasan Haram!
2. Imbauan puasa telah disebar ke pengikut Tarekat Syattariyah
Kamaruddin mengaku, telah mengimbau kepada seluruh pengikut Tarekat Syattariyah di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat, Gayo Lues, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan serta Pidie, untuk melaksanakan ibadah puasa sejak Selasa.
Selaku pemegang amanah saat ini, Kamaruddin berharap, agar ribuan pengikut dapat menjalankan puasa karena Allah SWT dan dapat menambah amalan dengan ibadah lainnya, seperti tadarus, zikir serta salat sunat terawih.
“Untuk Salat Terawih, saya telah meminta kepada pengikut Abu Habib Muda Seunagan melaksanakan pada Senin malam di masjid maupun di dayah masing-masing,” pungkasnya.
3. Sekilas tentang Tarekat Syattariyah
Berdasarkan informasi dihimpun, Tarekat Syattariyah merupakan salah satu aliran tasawuf yang tersebar dan mempunyai banyak pengikut di Indonesia.
Tarekat Syattariyah sendiri dinisbatkan pada nama Abdullah Assyatari, seorang ulama dan sufi kharismatik pada sekitar abad ke-16. Abdullah Assyatari menisbahkan diri pada ajaran Abdullah Yazid Al Busthami, seorang guru ulama dan mahaguru sufi yang terkenal dalam Islam.
Di Tanah Air, Tarekat Syattariyah dikembangkan oleh seorang ulama asal Aceh, yakni Abdurrarauf As Singkili.
Hingga kini, Tarekat Syattariyah merupakan salah satu tarekat yang memiliki banyak pengikut di Indonesia seperti di Aceh, Cirebon (Jawa Barat) dan Sumatra Barat.
Baca Juga: Ramadan, Diskotik hingga Spa di Medan Wajib Tutup hingga 22 April