Kisah Tiffani Tjendra Sukses Bisnis Pisang Kipas Presiden di Medan
Medan, IDN Times - Tiffani Tjendra merupakan seorang pengusaha atau pebisnis dari Pisang Kipas Presiden di Kota Medan.
Diketahui, Pisang Kipas Presiden mulai dibuka tahun 2016, yang sempat mau ditutup. Tapi tetap bertahan saat masa COVID-19, saat itu menjadi masa yang berat dan harus dilalui untuk membuka usaha hingga akhirnya Pisang Kipas Presiden ini masih eksis sampai sekarang.
Menariknya, dalam kisah Tiffani yang menceritakan awal terjun pada dunia bisnis sejak duduk di bangku SMP. Saat itu, dia memulai bisnis dari nol menjajahkan helaian pita kepada teman-temannya hingga saat ini berhasil membranding dirinya sendiri di media sosial.
“Awal terjun menjadi influencer itu sebenarnya bisnis dulu, karena gak pernah terbesit mau jadi influencer sekarang juga bukan influencer lebih ke reviewer. Pertama bisnis dulu, kita jualan-jualan barang, terus karena setiap jualan butuh seseorang untuk mempromosikan barang kita biar semakin dikenal oleh orang yang lebih luas atau kalangan yang lebih luas jadinya kita itu harus bayar ke para influencer dan karena dulu itu aku kebetulan budgetnya (uang) itu gak begitu besar jadi akhirnya aku mikir lebih bagus aku yang promosikan barangnya terus aku pakai iklan dan dari sana mulai dikenal orang,” katanya pada IDN Times Minggu (15/12/2024).
Kemampuannya membuat video sempat masuk FYP dan dari sini dia memulai untuk menjadi reviewer (pengulas).
“Terus, karena aku dulu sering ada buat dan pas hamil juga ada buat video lucu dan kadang ada buat video yang menarik di reels jadi dari sana makin di kenal dan ada fyp juga di reels jadi makin dikenal orang dan terkahir itu jadinya influencer sih Medan Reviewers gitu. Jadi awalnya itu bisnis dulu baru jadi reviewer,” jelas Tiffani kelahiran 11 Mei 1996 ini.
Dia menargetkan dari kedua dunia tersebut, dapat membentuk personal branding pada usahanya. Personal branding yang semakin dikenal oleh kalangan yang lebih luas.
1. Sejak SMP dikenal tukang jualan pita
Sebelumnya, Tiffani saat sekolah di bangku SMP sering dikenal dengan tukang jualan pita.
“Padahal aku dulu sekolah di kelas yang masuk plus, kelas plus tapi gak dikenal sebagai anak yang rajin belajar ataupun pintar tapi lebih dikenal sebagai dimana-mana itu bawa kantong kresek isinya duit karena jualan makanan,” tutur Tiffani.
“Dulu sekolah itu pas SMP jualan pita, aku dulu jualan pita karena pengen sama pitanya cuma kan kepikiran kalau aku mau beli itu kan keluar duit terus terakhir aku tes posting-posting rupanya ada teman yang mau beli terakhirnya aku jualan dan akhirnya dapat pita-pita gratis,” tambahnya.
2. Memiliki 3 peran sekaligus dalam hidupnya
Tak sama sekali terbesit dalam pikirannya bisa menjadi pengusaha saat ini. Bahkan, 3 peran sekaligus dilalui olehnya yaitu Ibu Rumah Tangga yang memiliki 2 anak, Pengusaha, dan Pengulas.
Dia mengakui, dorongan berdagang pada masa SMP berawal saat uang jajan yang terbatas diberi oleh sang ibu. Jadi, kepikiran untuk jualan agar dapat penghasilan tambahan.
Terkait membagi waktu, diakui Tiffani cukup susah karena 3 peran sekaligus. Antara keluarga, bisnis dan influencer.
“Lebih penting sih sebenarnya menurut aku tetap keluarga jadi kadang ada bentrok juga sama usaha, jadinya terpaksa aku tetap usahakan punya waktu anak pas malam tidur bareng, bacakan buku cerita, temani minum susu, tanya anak tentang bagaimana di sekolah ya,” jelasnya.
Dia menargetkan dalam jangka dekat bisa mendapat omzet yang lebih dan menjangkau cakupan luas.
3. Pemula disarankan untuk memulai bisnis dengan berani
Baginya, sosok yang menginspirasi adalah mama. Sebab, sejak kecil telah ditinggal oleh sang ayah dan ibunya harus menghidupkan 3 anak sekaligus.
“Mama kebetulan single parent. Dari adik aku yang 4 tahun, aku saat itu kelas 4 SD, mama aku single parent untuk menghidupkan 3 anak jadi dia itu hidup sendiri untuk membiayai kita semua. Dia itu sebagai seorang ibu, seorang ayah, seorang guru yang mengajari kita semua dan dia yang paling menginspirasi di hidup aku dan aku juga ingin seperti dia sangat mandiri, sangat sukses dalam mendidik anak bukan sukses dalam hal materi tapi lebih sukses mendidik kita semua mempunyai karakter tetap menghormati orang lain tidak pernah menjatuhkan orang lain dan bisa menginspirasi orang banyak juga,” ungkap Tiffani.
Dia menyarankan untuk para pemula yang ingin memulai bisnisnya harus bisa dan berani untuk segera mulai.
“Mulai aja dulu, kalau mau jadi pebisnis atau buka usaha, ataupun ingin jadi influencer ya mulai saja dulu. Kita gak pernah tahu, kita bakal ada di posisi mana, tapi yang penting ketika kita berusaha Tuhan pasti melihat. Tuhan punya mata yang bisa melihat usaha kita apakah kita memang layak atau tidak. Dan walaupun enggak, kita jadikan itu sebagai batu loncatan untuk dapat pengalaman untuk usaha yang lain lagi ataupun influencer di bidang yang lain lagi, karena seperti influencer juga banyak bidangnya. Kalau kita coba satu gak cocok dan gak bisa jalan, kita bisa coba review yang lain, mungkin kita itu memang jodohnya bukan di situ atau di bidang tersebut tetapi di bidang lain yang penting mulai aja dulu sih,” tutupnya.
