Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Cabai Merah di Medan Rembus Rp100 Ribu per Kg, Ini Pemicunya

Ilustrasi cabai (freepik.com/chokniti)
Ilustrasi cabai (freepik.com/chokniti)
Intinya sih...
  • Harga cabai sempat turun Rp46 ribu per Kg, namun fluktuasi harga masih tinggi
  • Pemicunya pasokan atau supply yang berfluktuasi, terutama dari Sumut ke Jawa
  • Fluktuasi harga berpeluang memicu kerugian bagi pedagang besar, seperti trading di pasar saham
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Harga cabai masih bergejolak dengan volatilitas yang cukup tinggi di pekan ini, mencapai Rp90 ribu hingga Rp100 ribu per Kg pada awal pekan hingga kini.

Dari pantauan IDN Times, pedagang pasar cabai merah seperti Pasar Palar dan Pasar Setia Budi Tanjung Rejo ini masih menjual cabai merah dengan harga Rp100 ribu per Kg.

1. Harga cabai sempat turun Rp46 ribu per Kg

Cabai segar (vecteezy.com/sommai)
Cabai segar (vecteezy.com/sommai)

Meskipun, harga cabai merah sempat turun di level Rp46 ribu per Kg pada perdagangan kemarin. Walaupun turun, cabai merah justru lebih banyak dintransaksikan dalam rentang Rp50 hingga Rp65 ribu per Kg pada perdagangan sebelumnya.

Ada gap atau perbedaan yang cukup lebar antara satu pedagang dengan pedagang lainnya.

Para pedagang yang sebelumnya menjual dengan harga Rp46 ribu per Kg, pada hari ini pedagang yang sama menjual harga cabai merah di angka Rp60 ribu per Kg.

2. Pemicunya pasokan atau supply yang juga berfluktuasi

Potret salah satu penjual cabai ataupun tomat yang berjualan di pasar Nigeria. (pexels.com/Seun Adeniyi)
Potret salah satu penjual cabai ataupun tomat yang berjualan di pasar Nigeria. (pexels.com/Seun Adeniyi)

Volatilitas yang cukup signifikan pada harga cabai merah di level konsumen tersebut terjadi seiring dengan volatilitas yang sama pada harga cabai di level pedagang besar. Pemicunya, jelas sekali terlihat dari sisi pasokan atau supply yang juga berfluktuasi.

Awal muasalnya adalah, kenaikan harga cabai merah di Sumut yang didorong oleh pasokan atau panen yang turun, lantas di picu oleh kenaikan harga.

Dimana kenaikan harga cabai merah di Sumut lebih tinggi dibandingkan dengan harga cabai di sejumlah wilayah di Jawa. Yang mengakibatkan permintaan cabai dari Jawa ke Sumut alami kenaikan. Sempat meredam kenaikan harga meskipun masih bergerak liar. Tidak ada yang bisa memastikan secara akurat harga serta kuantitas cabai dari wilayah Jawa yang masuk ke Sumatera.

3. Fluktuasi harga ini berpeluang memicu kerugian bagi pedagang besar

ilustrasi cabai rawit merah (vecteezy.com/Dody Rachmadi)
ilustrasi cabai rawit merah (vecteezy.com/Dody Rachmadi)

Sementara itu, pengamat ekonomi Gunawan Benjamin menjelaskan bahwa selama masih bergantung pada pasokan dari luar, maka selama itu akan berpeluang alami fluktuasi harga yang tidak menentu.

"Dan fluktuasi harga ini berpeluang memicu kerugian bagi pedagang besar. Sehingga pedagang besar akan sangat berhati-hati dengan volatilitas harga yang tinggi saat ini. Ibarat kata, berdagang cabai saat ini tak ubahnya trading di pasar saham, dengan resiko tinggi namun menjanjikan keuntungan yang tinggi atau high risk high return. Dan tidak hanya cabai merah, cabai hijau saat ini juga berfluktuasi dikisaran 50 hingga 60 ribuan per Kg, sementara cabai rawit ditransaksikan di kisaran 40 ribuan per Kg," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

STOP! Jangan Berkendara Kalau Belum Tahu 5P Plus

11 Sep 2025, 21:00 WIBNews