Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Usaha Pernak-pernik Idul Fitri di Medan Mulai Bangkit

Hiasan Ramadan dan Idul Fitri (IDN Times/Yurika Febrianti)

Bulan suci Ramadan mulai memasuki penghujung. Warga pun bersiap menyambut Idul Fitri. Pernak-pernik bernuansa religi, meski bukan bagian dari ritual agama akan menambah semarak nuansa Lebaran. 

Islamiah, salah satu pengrajin pernak pernik dekorasi Ramadan yang berada di Jalan Karangsari, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan ini sudah 7 tahun menggeluti usahanya. Pemesanan pernak-pernik sudah menjangkau keluar kota Medan.

“Pemesanan ada dari Sabang, Batam dan Pekan Baru,” ucap Islamiah, Sabtu (23/4/2022).

Perempuan 27 tahun tersebut, mengaku awal usaha ia belajar dari Pamannya. Kini bersama sang suami menjalankan usahanya secara mandiri, dan memiliki 10 karyawan. Tak tanggung-tanggung, keuntungan yang ia peroleh sangat menjanjikan meskipun hanya dipasarkan khusus bulan Ramadan saja.

1. Berbagai hiasan dijual dengan harga terjangkau

Hiasan Ramadan dan Idul Fitri (IDN Times/Yurika Febrianti)

Berbagai jenis pernak-pernik dijual, seperti hiasan berbentuk ketupat, beduk, lampion, lentera, masjid, unta serta sepasang orang-orangan. Harga yang ditawarkan juga terjangkau mulai Rp5 ribu sampai Rp400 ribu per buah.

“Ketupat dari harga Rp5 ribu, Rp15 ribu sampai Rp150 ribu paling besar. Kalau aksesoris dari Rp10 ribu sampai Rp400 ribu jenis beduk hias panjang 1 meter setengah,” kata Islamiah.

2. Dampak pandemik COVID-19, usahanya sulit balik modal

Hiasan Ramadan dan Idul Fitri (IDN Times/Yurika Febrianti)

Dampak pandemik COVID-19 selama dua tahun ini, Islamiah mengaku sulit balik modal dari penjualan hiasan Idul Fitri. Pemasaran penjualan pernak pernik dijualnya di depan Makam Pahlawan, Jalan Sisingamangaraja Kota Medan dan Jalan Besar Delitua.

“Kalau 2 tahun itu kita enggak balik modal, terus satu tahun yang lalu sudah lumayan meningkat. Tahun ini sudah Alhamdulillahlah meningkat karena orang kantor, toko, kafe udah dekor. Semua jadi Alhamdulillah lumayanlah dari pada 2 tahun yang lalu,” ungkapnya.

3. Pembuatan hiasan memakan waktu 2-5 hari

Islamiah pengrajin hiasan Ramadan (IDN Times/Yurika Febrianti)

Wanita asal Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai itu mengungkapkan, pembuatan hiasan Ramadan ini memakan waktu 2 sampai 5 hari. Tergantung jenis dan jumlah pesanan.

“Sebenarnya semua sulit, dibuat pola dulu bulan masjid, bulan bintang. Ada malnya lah nanti baru kita jadikan, nanti baru dicat. Lama proses pembuatannya,” jelas Islamiah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
Yurika Febrianti
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us