Awal 2025, Harga Emas di Banda Aceh Tembus Rp4,7 Juta Per Mayam

Banda Aceh, IDN Times - Harga emas di Pasar Aceh, Kota Banda Aceh, Aceh, tembus di angka Rp4.780.000 per mayam, pada Kamis (23/1/2025). Harga tersebut sudah termasuk ongkos pembuatan yang dikenakan biaya maksimal yakni Rp 180.000 per mayam.
“Harga emas hari ini berada di angka Rp4.600.000 rupiah per mayam belum termasuk ongkos. Kalau ongkos mulai dari 100 ribu rupiah sampai 180 ribu rupiah bergantung jenis kerumitan model,” kata seorang penjual emas di Pasar Aceh, Daffa, kepada IDN Times.
1. Mengalami kenaikan hingga Rp200.000 per mayam dibandingkan bulan lalu

Berdasarkan data yang IDN Times himpun, harga emas hari ini mengalami kenaikan hingga Rp200.000 per mayam dibandingkan bulan lalu atau pada Senin (23/12/2024).
Ketika itu, harga emas berada di angka Rp4.550.000 per mayam, pada Senin, 23 Desember 2024. Harga itu termasuk biaya maksimal untuk pembuatan yakni Rp150.000 per mayam.
“Penyebab harga emas ini naik terus karena inflasi besar-besaran di Amerika Serikat. Selain itu, geopolitik di dunia saat ini memang sedang tidak stabil,” ujar Daffa.
2. Harga emas 16 dan 17 karat stabil, Antam naik

Sementara itu, Daffa menyampaikan harga emas untuk jenis 16 dan 17 karat masih stabil atau tidak mengalami perubahan. Emas jenis 16 karat dihargai Rp 1.350.000 per gram dan 17 karat Rp 1.450.000 per gram.
“Yang naik cuma harga potongannya saja yang awalnya 25 persen saat ini menjadi 30 persen. Ini akibat kebijakan PPN 12 persen,” kata Daffa.
Selanjutnya untuk harga emas Antam mengalami kenaikan Rp65.000 per gram. Logam mulia batangan ini bulan lalu berada di angka Rp1.585.000 per gram kini menjadi Rp1.650.000 per gram.
3. Daya beli emas melemah, namun bukan karena harga yang naik

Sehubungan dengan itu, Daffa menyampaikan daya beli masyarakat terhadap emas saat ini hanya 30 persen, sedangkan 70 persen lebih kepada menjual logam mulia tersebut. Hal ini akibat perekonomian masyarakat tidak stabil.
Masyarakat banyak menjual emas karena dilatarbelakangi berbagai faktor, mulai dari pembagian harta warisan, kebutuhan modal usaha, membeli kendaraan, dan renovasi rumah.
“Tetapi yang paling banyak rata-rata alasan orang menjual karena untuk menambah modal usaha,” kata Daffa.