Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ban Cepat Aus di Satu Sisi, Kesalahan di Suspensi atau Tekanan Angin?

ilustrasi ban mobil (pexels.com/JÉSHOOTS)
ilustrasi ban mobil (pexels.com/JÉSHOOTS)
Intinya sih...
  • Tekanan angin tidak seimbang
  • Masalah pada suspensi atau kaki-kaki mobil
  • Sudut camber dan toe tidak tepat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ban mobil yang aus di satu sisi sering kali dianggap hal sepele, padahal bisa jadi gejala awal dari masalah serius di kendaraan. Banyak pengemudi baru sadar setelah ban terasa oleng atau mobil mulai bergetar saat dikendarai. Padahal, aus tidak merata ini bisa jadi pertanda ada komponen suspensi yang lemah, atau tekanan angin yang gak sesuai standar. Kalau dibiarkan, bukan cuma performa mobil yang terganggu, tapi juga bisa berisiko pada keselamatan di jalan.

Menemukan penyebab ban aus di satu sisi butuh pengamatan yang teliti. Kadang, penyebabnya memang sederhana seperti tekanan angin yang terlalu tinggi di satu sisi. Namun, dalam kasus lain, bisa jadi ada masalah pada kaki-kaki kendaraan yang jauh lebih kompleks.

Artikel ini bakal membahas empat penyebab umum ban cepat aus di satu sisi dan bagaimana cara mengenalinya supaya mobil tetap nyaman dan aman digunakan.

1. Tekanan angin tidak seimbang

illustrasi mengisi angin ban (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)
illustrasi mengisi angin ban (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)

Salah satu penyebab paling umum ban aus di satu sisi adalah tekanan angin yang gak seimbang. Ketika tekanan di satu sisi terlalu tinggi atau rendah, permukaan ban akan menapak gak merata di jalan. Akibatnya, sebagian sisi ban bekerja lebih keras daripada sisi lainnya. Tekanan berlebih bisa bikin bagian tengah ban cepat menipis, sementara tekanan kurang justru mengikis bagian tepi.

Selain bikin aus gak rata, tekanan angin yang salah juga memengaruhi kestabilan saat berkendara. Mobil bisa terasa berat di satu sisi, apalagi ketika melintasi tikungan. Cobalah periksa tekanan ban setidaknya seminggu sekali, terutama sebelum perjalanan jauh. Gunakan alat ukur tekanan angin (tire pressure gauge) agar hasilnya akurat dan sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan.

2. Masalah pada suspensi atau kaki-kaki mobil

ilustrasi servis mobil
ilustrasi servis mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Suspensi yang rusak atau aus juga bisa menyebabkan ban terkikis di satu sisi. Komponen seperti ball joint, bushing, dan shock absorber berfungsi menjaga kestabilan roda agar tetap sejajar dengan permukaan jalan. Begitu salah satu komponen ini melemah, posisi roda bisa berubah sedikit dan membuat beban pada ban jadi gak seimbang.

Kerusakan pada suspensi biasanya ditandai dengan suara aneh saat melewati jalan bergelombang atau mobil terasa limbung. Jika kondisi ini dibiarkan, keausan ban akan makin parah dan bisa menyebabkan roda bergetar saat kecepatan tinggi. Perbaikan dini sangat disarankan karena mengganti satu atau dua komponen suspensi jauh lebih murah dibanding harus ganti satu set ban.

3. Sudut camber dan toe tidak tepat

potret wheel alignment (commons.wikimedia.org/Mike Peel)
potret wheel alignment (commons.wikimedia.org/Mike Peel)

Penyetelan roda (wheel alignment) punya peran besar terhadap keseimbangan ban. Kalau sudut camber atau toe salah sedikit saja, ban bisa aus di satu sisi dengan cepat. Sudut camber yang terlalu miring ke dalam atau ke luar bikin bagian tepi ban bekerja lebih berat. Sementara itu, toe yang gak sejajar bisa menyeret ban ke arah tertentu, menyebabkan gesekan berlebihan di satu sisi.

Masalah ini sering terjadi setelah mobil menghantam lubang besar atau naik ke trotoar dengan keras. Gejalanya bisa dirasakan dari setir yang gak lurus padahal mobil berjalan lurus, atau mobil cenderung menarik ke satu sisi. Untuk mengatasinya, lakukan spooring dan balancing secara berkala, terutama setiap 10.000 km atau setelah perjalanan jauh di medan berat.

4. Beban dan gaya berkendara yang gak seimbang

ilustrasi mengemudi mobil
ilustrasi mengemudi mobil (pexels.com/Alessandro Avilés)

Gaya berkendara juga punya pengaruh besar terhadap keausan ban. Pengemudi yang sering menikung tajam dengan kecepatan tinggi atau mengerem mendadak bisa bikin satu sisi ban bekerja lebih keras. Apalagi kalau mobil sering membawa beban berat di satu sisi, tekanan pada ban pun jadi gak merata.

Cara paling mudah untuk mencegah hal ini adalah dengan menjaga distribusi beban dan mengemudi secara halus. Hindari membawa muatan berlebih atau menaruh barang berat hanya di satu sisi mobil. Mengemudi dengan lebih tenang gak cuma memperpanjang umur ban, tapi juga bikin perjalanan terasa lebih nyaman dan stabil.

Ban yang aus di satu sisi memang tampak sepele, tapi bisa jadi pertanda masalah yang lebih serius di kendaraan. Menjaga tekanan angin tetap ideal, memeriksa suspensi, dan melakukan spooring-balancing secara rutin adalah langkah penting untuk mencegah keausan tak merata. Dengan perawatan yang tepat, umur ban bisa jauh lebih panjang, kenyamanan berkendara meningkat, dan risiko kecelakaan pun berkurang. Mobil pun tetap siap melaju di berbagai kondisi jalan tanpa drama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Gajah Injak Bocah 8 Tahun di Pekanbaru, Alami Retak Tengkorak Kepala

30 Okt 2025, 20:29 WIBNews