Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Doa Mengharukan Rasulullah saat Hari Terakhir Ramadan

ilustrasi berdoa (istockphoto.com/Sitthiphong)

Hari ini menjadi penghujung Ramadan 1445 Hijriah. Umat muslim sudah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Kehadiran Ramadan selalu menjadi pengobat rinndu.  Pada penghujung Ramadan, Nabi Muhammad SAW selalu memanjatkan doa mengharukan dan bikin sedih. Ini doa Rasulullah pada hari terakhir Ramadan.

1. Doa rasulullah di penghujung Ramadan

Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Rasulullah biasanya selalu sedih untuk melepas bulan Ramadan. Dia pun memanjatkan doa ini:

 اللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْع لْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا

Allahuma laa taj'alhu aakhiril'ahdi min shiyaminaa iyyaahu, fain ja'altahu faj'alnii marhuuman walaa taj'alnii mahruuman.

Artinya: Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai Bulan Ramadhan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadhan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi.

2. Berharap bertemu dengan Ramadan mendatang dan mendapat ampunan Allah SWT

Ilustrasi kegiatan di pesantren. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sementara Jabir bin Abdillah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca doa ini di malam terakhir Ramadhan, ia akan mendapatkan salah satu dari dua kebaikan: menjumpai Ramadhan mendatang atau pengampunan dan rahmat Allah:

"Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati, bukan yang hampa semata.”

3. Nabi Muhammad selalu iktikaf di masjid selama 10 hari terakhir

Umat muslim berdoa dan membaca Al Quran saat melaksanakan iktikaf Bulan Ramadhan di Masjid Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Senin (3/5/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Selama 10 hari terakhir Ramadan selalu menjadi fase meningkatkan amalan dibanding hari-hari lainnya.  Nabi Muhammad SAW sendiri pada sepuluh hari terakhir memilih berada di Masjid untuk beri'tikaf. 

Sebuah hadist dari Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa menegakkan lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Bukhari 34, diriwayatkan juga oleh jamaah ahli hadis)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us