Cerita Perjalanan 15 Tahun Armada Berkarya

Medan, IDN Times- Merayakan 15 tahun berkarya, Band Armada mengenang momen jatuh bangun hingga akhirnya bisa diterima pencinta musik di Indonesia. Di awal karir, tak jarang mereka ditolak di beberapa media lokal di Palembang.
Hal itu diungkapkan Rizal, Vokalis Band Armada saat sesi jumpa pers di Grandhika Hotel di Jalan Dr Mansyur, Kota Medan, Sumatra Utara.
1. Berawal dengan nama Band Kertas

Rizal mengatakan perjalanan 15 tahun tidak mudah bagi dirinya bersama tim Armada Band. Berawal dengan nama Band Kertas hingga berganti dengan nama Band Armada, pada 24 Mei 2007.
"Kita berawal dari namanya Band Kertas dan sebagai band opening Boomerang dan Peterpan. Alhamdulillah, kita terus berkarya menjadi Band Armada," ujar Rizal.
2. Tak jarang mendapat penolakan pada awal karir

Rizal juga mengungkapkan tak jarang pula mendapat penolakan pada awal karir. Salah satunya, saat mengirim lagu di beberapa media massa radio. Namun ditolak untuk ditayangkan, bahkan materi lagu mereka pernah dibuang ke tempat sampah.
"Kita mengirim materi lagu kita untuk diputar di radio-radio di Kota Palembang. Ada yang ditolak ada juga diterima tapi dihadapan aku ada dimasukkan ke dalam tong sampah. Tapi, cuma RRI lah menerima lagu karya band lokal," kenang Rizal.
3. Terapkan dua hal dalam menjalin hubungan antar personil

Mai, sang gitaris mengungkapkan Armada menerapkan dua hal dalam menjalin hubungan antar personil selama 15 tahun berkarya. Yang pertama adalah anggapan bahwa Armada keluarga. "Kalau keluarga itu kan mau berantam atau apa, ya tetap keluarga, gak mungkin berpisah," ucap Mai.
Kemudian, anggapan bahwa setiap personil memiliki pondasi masing-masing. "Ini jadi pertanyaan besar, Armada dulu berlima, tapi sekarang bertiga. Mereka gak keluar, yang dua lagi sedang melakukan tugas lain," kata Mai.
"Semua bisa membuat lagu, kalau saya mentok, Andit (drummer) bisa bikin lagu. Kalau ditanya rahasianya apa, kita tetap keluarga," tambahnya.