5 Game Indie Mobile yang Wajib Dicoba Pecinta Storytelling

Game tidak melulu soal grafik megah atau studio besar. Dunia game indie justru menyimpan banyak kejutan, terutama bagi kamu yang menyukai cerita kuat dan pengalaman emosional.
Beberapa developer indie berhasil menyulap keterbatasan menjadi kekuatan, dan menyajikan game mobile dengan narasi yang tak kalah dalam dibanding game AAA.
Berikut lima game indie di mobile yang wajib kamu coba kalau kamu suka dengan storytelling yang dalam dan berkesan.
1. Florence

Game ini adalah representasi sempurna dari pepatah “less is more.”
Florence menceritakan kisah cinta, kehilangan, dan pencarian diri dalam format interaktif yang sederhana namun sangat menyentuh.
Gameplay-nya mengandalkan puzzle ringan dan interaksi visual yang simbolik. Tidak ada dialog yang berat, tapi narasi tersampaikan dengan sangat kuat lewat animasi dan musik.
Sempurna untuk kamu yang suka game yang bisa selesai dalam sekali duduk, tapi membekas lama setelahnya.
2. A Normal Lost Phone

Apa jadinya jika kamu menemukan ponsel orang asing?
Game ini menempatkanmu dalam situasi tersebut, dan memintamu menyelidiki isi ponsel untuk mengungkap misteri pemiliknya.
A Normal Lost Phone bukan hanya soal teka-teki, tapi juga tentang memahami identitas, relasi, dan perjuangan personal.
Game ini menyajikan cerita dengan cara yang sangat manusiawi, dan menjadikannya salah satu game indie yang progresif dan mendalam.
3. OPUS: Rocket of Whispers

Game ini berasal dari developer Taiwan dan langsung mendapat banyak pujian global.
OPUS: Rocket of Whispers mengisahkan dua penyintas bencana yang berusaha membangun roket untuk mengirimkan roh-roh orang mati ke alam baka.
Atmosfernya sunyi dan menyentuh, dengan nuansa sci-fi yang tidak klise.
Soundtrack dan narasi tertulisnya sangat kuat, cocok buat kamu yang suka dunia post-apocalyptic yang tenang dan reflektif.
4. To the Moon Mobile

Awalnya dirilis di PC, kini To the Moon bisa kamu mainkan di smartphone.
Game ini mengisahkan dua dokter yang menjelajahi ingatan pasien menjelang ajalnya, demi mengabulkan permintaan terakhirnya: pergi ke bulan.
Meski tampil dengan grafis 16-bit seperti RPG lawas, cerita game ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah game indie.
Siapkan tisu karena kamu sangat mungkin menangis saat memainkannya.
5. When the Past Was Around

Game buatan Mojiken Studio asal Indonesia ini patut kamu banggakan.
When the Past Was Around adalah puzzle game tanpa dialog yang menyajikan kisah cinta dan kehilangan dalam ilustrasi yang indah.
Dengan musik biola yang menenangkan dan visual seperti lukisan tangan, game ini berhasil mengemas emosi rumit dalam bentuk yang sangat artistik.
Waktu mainnya singkat, tapi dampaknya panjang.
Game-game di atas membuktikan bahwa storytelling kuat tidak selalu butuh engine besar atau efek visual bombastis.
Kadang, yang kita butuhkan hanya ponsel, headphone, dan waktu sejenak untuk menyelami cerita orang lain yang mungkin juga mencerminkan cerita kita sendiri.
Kamu sudah main yang mana? Atau punya rekomendasi game naratif lain? Tulis di kolom komentar, ya!