Penertiban Peternakan Babi Ilegal Ricuh, Camat Nyaris Dihajar

Camat Hamparan Perak sempat disekap bersama anggota dewan

Deli Serdang, IDN Times – Penertiban peternakan babi ilegal di Desa Tandem Hilir I, Kecamatan Hamparan Perak berujung ricuh, Senin (23/12). Puluhan orang yan diduga sebagai suruhan pemilik peternakan melakukan penyerangan kepada aparat pemerintahan yang turun ke lokasi.

Camat Hamparan perak Amos Karokaro juga menjadi korban. Bersama anggota DPRD Deli Serdang Sulaiman Adami yang  juga ikut turun ke lokasi.

“Jadi saat kita melakukan penertiban peternakan ilegal itu, orang-orang yang diduga suruhan oleh pengusaha ternak itu menghadang kami,” kata Amos Karokaro, Selasa (24/12).

1. Kericuhan terjadi di peternakan ilegal milik Hasan

Penertiban Peternakan Babi Ilegal Ricuh, Camat Nyaris DihajarPotongan video detik-detik kericuhan saat penertiban peternakan babi di Deli Serdang, Senin (23/12) (Istimewa)

Amos bercerita, siang itu pihaknya bersama Dinas Peternakan, Satpol PP, DPRD dan instansi terkait lainnya mendatangi peternakan milik Hasan. Mereka sudah melakukan penyidikan dan menyatakan peternakan itu ilegal.

“Kami menertibkan itu sesuai peraturan. Mereka itu gak punya izin. Peternakannya ilegal,” ungkapnya.

Saat itu Amos masuk bersama sejumlah pejabat lainnya. Petugas Satpol PP menunggu diluar. Saat berita acara penertiban dibacakan, situasi memanas.

Baca Juga: Selain Hog Cholera, Babi di Sumut Diindikasi  Kena Demam Babi Afrika

2. Rombongan camat disekap, orang suruhan keluar saat kentongan dibunyikan dan langsung melakukan penyerangan

Penertiban Peternakan Babi Ilegal Ricuh, Camat Nyaris DihajarPotongan video detik-detik kericuhan saat penertiban peternakan babi di Deli Serdang, Senin (23/12) (Istimewa)

Saat mereka masuk ke dalam peternakan, pintu gerbang dikunci. Mereka disekap di areal peternakan. Sementara petugas Satpol PP yang harusnya melakukan pengawalan berada di luar.

Saat itu juga Amos kaget. Ada suara kentongan yang disusul puluhan orang. Kegaduhan pun terjadi. Rombongan camat dan orang suruhan terlibat adu mulut.

“Kayaknya kentongan itu kode supaya mereka (Orang suruhan) keluar. Jadi kami sudah tidak berkutik di dalam. Ada sekitar 30  orang yang menghadang kami,” kata Amos.

Saat itu juga, orang-orang yang menghadang tersebut memukuli mobil pengangkut ternak yang ditertibkan. Amos yang melihat itu sempat protes. Namun malah ditantang oleh orang suruhan itu.

“Saya bilang, mobil itu  gak salah. Saya sudah bilang saya camat. Terus ada yang baju merah yang  saya tanda langsung menantang. Mau bapak apa, dia bilang begitu. Langsung dorong-dorongan di situ,” imbuhnya.

3. Amos nyaris kena pukul jika tidak dikawal pegawainya

Penertiban Peternakan Babi Ilegal Ricuh, Camat Nyaris DihajarPotongan video detik-detik kericuhan saat penertiban peternakan babi di Deli Serdang, Senin (23/12) (Istimewa)

Saat aksi saling dorong terjadi, sejumlah orang suruhan berupaya menyerang Amos. Dia nyaris kena pukul. Beberapa pegawainya yang ikut langsung menghalau.

“Anggota saya itu yang kena pukul. Di tangan dan di badan,” ungkapnya.

Saat itu juga, Satpol PP merangsek masuk. Melompati pagar pembatas peternakan. Bentrokan berhasil diredam.

Kasus penyerangan itu juga sudah dilaporkan ke polisi. Amos dan Anggota DPRD Deli Serdang Sulaiman Adami yang membuat laporan. Kasus itu pun sedang diproses.

4. Seluruh peternakan babi di hamparan perak ilegal

Penertiban Peternakan Babi Ilegal Ricuh, Camat Nyaris DihajarPetugas melakukan penyemprotan disinfektan ke peternakan babi di Kabupaten Karo (Prayugo Utomo/IDN Times)

Amos mengatakan jika hasil penelusuran mereka menunjukkan seluruh peternakan babi di Hamparan Perak ilegal. Totalnya ada 21 peternakan yang ada di sana.

“Rata-rata peternak di atas 500 ekor babi. Bahkan ada yang 1.000 lebih,”ungkapnya.

Penertiban itu pun bukan dilakukan untuk menyita babi. Tetapi merelokasinya ke Kecamatan Sibiru-biru dan STM Hilir. “Pengusahanya nanti juga ikut ke sana mengawal ternaknya,” tukasnya.

Sebelumnya, pihak kecamatan juga menertibkan peternakan ilegal di kawasan Desa Klambir V Kebun. Ada 700 Kepala Keluarga yang beteenak babi di sana. Namun jumlah per kepala keluarga hanya puluhan ekor.

“Di  sana tidak ada penolakan. Mereka menerima direlokasi,” ujarnya.

5. Amos juga temukan babi positif African Swine Fever

Penertiban Peternakan Babi Ilegal Ricuh, Camat Nyaris DihajarFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Selama penelusurannya, Amos juga sudah menemukan babi yang terjangkit wabah African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika di salah satu kandang. Wabah ini sangat berpotensi menularkan virus dengan waktu yang begitu cepat.

Dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengundang sejumlah elemen terkait untuk membahas soal penertiban dan wabah yang menyerang babi.

“Kami akan mengundang seluruh pengusaha, tokoh masyarakat, termasuk kapolres dan Kapolda Sumut. Itu petunjuk dari pimpinan saya untuk membicarakan hal ini. Supaya mereka tahu bahwa ini tidak punya izin,” pungkasnya.

Untuk diketahui, wabah ASF sudah merebak di 16 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Totalnya ada sekitar 30 ribu ekor babi yang mati. Deli Serdang termasuk salah satu daerah yang populasi babinya mati karena wabah tersebut.

Baca Juga: Wabah Babi Afrika, Edy Rahmayadi Belum Terima Salinan Keputusan Mentan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya