Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tempuh Jalur Laut, Udara, dan Darat, Arsinum Mobile BRIN Tiba di Tapanuli Tengah

Wahyu Hidayat (dua kanan) dan Tim Arsinum Mobile BRIN di Posko Pengungsian Hutanabolon, Tapanuli Tengah, Rabu (25/12/2025) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Wahyu Hidayat (dua kanan) dan Tim Arsinum Mobile BRIN di Posko Pengungsian Hutanabolon, Tapanuli Tengah, Rabu (25/12/2025) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

IDN Times, Tapanuli Tengah - Belasan Tenda Raksana memadati Posko Pengungsian Simpang Sipange Kelurahan Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah. Terdapat dapur umum, tenda pengungsian, sekolah darurat, toilet umum, hingga tempat laundry gratis di tempat ini.

Yang menarik perhatian, ada satu unit mobil double cabin terparkir di dekat Dapur Umum. Pada Bak double cabin itu terdapat alat-alat canggih yang jarang dilihat warga pada umumnya. Dari alat-alat canggih itu keluar pipa panjang yang terhubung ke penampungan air bersih dan air minum yang ada di sebelahnya.

Ternyata itu adalah Arsinum Mobile milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). “Baru dua hari kami tiba di sini,” ujar Wahyu Hidayat, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN yang juga Inovator Arsinum Mobile saat ditemui IDN Times, Rabu (24/12/2025).

Menurutnya BRIN ingin memperkuat akses air bersih dan air minum di lokasi bencana Tapanuli Tengah dan Aceh Tamiang dengan menghadirkan Air Siap Minum (Arsinum) Mobile. Sebanyak dua unit dikirim ke Aceh Tamiang dan satu unit di Tapanuli Tengah.

1. Produksi 30 ton air bersih per hari

WhatsApp Image 2025-12-25 at 10.37.10.jpeg
BRIN kirim Arsinum Mobile ke Posko Pengungsian Hutanabolon, Tapanuli Tengah, Rabu (25/12/2025) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Wahyu menjelaskan Arsinum Mobile ini dirancang untuk mengolah air banjir atau air keruh menjadi air bersih dan air minum dengan kapasitas sebanyak total 30 ton atau 30 ribu liter per hari. Kemudian air akan didistribusikan ke 10 titik pengungsian yang ada di sekitar Hutanabolon.

“Jadi alat ini dirancang untuk memproduksi 10 ribu liter atau 10 ton air minum per hari dan bisa memproduksi 20 ribu liter atau 20 ton air bersih. Kebetulan ketika kita sampai, sumur bor ini baru selesai, jadi kita langsung manfaat sumut ini untuk kita olah jadi air minum dan air bersih,” jelas penyandang gelar Magister Ilmu Geografi UI ini.

Wahyu menyampaikan, air minum yang diproduksi Arsinum dari hasil penyaringan ini sudah sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan dengan kadar kadar TDS (Total Dissolved Solids) maksimal 300 mg/L. Sedangkan Air yang diproduksi Arsinum sudah setara dengan air minum kemasan yang beredar di pasaran, dengan TDS di bawah 80 mg/L.

2. Tim Arsinum Mobile tempuh jalur laut, darat, dan udara untuk tiba di Tapteng

BRIN kirim Arsinum Mobile ke Posko Pengungsian Hutanabolon, Tapanuli Tengah, Rabu (25/12/2025) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
BRIN kirim Arsinum Mobile ke Posko Pengungsian Hutanabolon, Tapanuli Tengah, Rabu (25/12/2025) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Namun untuk tiba di Tapanuli Tengah bukan perkara mudah bagi tim Arsinum Mobile BRIN. Mobil Double Cabin dan drivernya harus menempuh jalur laut dari Jakarta ke Pelabuhan Belawan, Medan selama 3 hari 2 malam. Lalu melalui jalan darat dari Medan menuju Tapanuli Tengah kurang lebih 10 jam.

Sedangkan Wahyu Hidayat dan tim melalui jalur udara dari Jakarta ke Pekanbaru. Kemudian menempuh jalan darat 19 jam untuk tiba di Tapanuli Tengah.

“Tiket penerbangan ke Medan sudah ludes, jadi kami terpaksa mengambil penerbangan ke Kota Pekanbaru. Lalu jalan darat lagi 19 jam untuk sampai di sini,” ungkap pria 45 tahun ini.

Pihaknya memilih Posko di Kelurahan Hutanabolon karena dianggap paling terdampak dan memiliki jumlah pengungsi paling banyak. Jika Hutanabolon sudah membaik tim Arsinum Mobile akan bergerak ke desa atau kelurahan lain yang masih terisolir. Sehingga semua masyarakat terdampak Banjir Bandang bisa mendapatkan akses air bersih.

“Kemungkinan kami berpindah ke Sipange atau ke Sigiringgiring jika akses jalan sudah terbuka. Air bersih ini penting pasca bencana, kalau tidak ada air bersih maka penyakit akan datang,” ungkapnya.

3. Ada 133 korban jiwa, 38 orang hilang, 7.900 orang mengungsi di Tapteng

Posko Pengungsian Hutanabolon, Tapanuli Tengah (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Posko Pengungsian Hutanabolon, Tapanuli Tengah (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Bencana hidrometerologi banjir hingga longsor yang melanda Sumatra Utara pada 25 November 2025 berdampak ke 18 kabupaten/kota. Hingga Selasa (23/12/2025) atau hampir sebulan pasca-bencana, jumlah korban jiwa mencapai 369 jiwa. Berdasar data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban jiwa kemungkinan masih akan terus bertambah karena 72 orang masih belum ditemukan.

Jumlah korban jiwa terbanyak ada di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan 133 orang. Masih ada 38 orang yang belum ditemukan di sini. Diketahui daerah ini juga mencatat 7.900 pengungsi.

Sementara korban jiwa kedua terbanyak dari Tapanuli Selatan dengan 88 orang. Sebanyak 30 orang juga masih hilang. Jumlah korban terluka 2 ribuan orang. Untuk kota Sibolga terdata 54 orang meninggal dan 1 masih hilang.

Di Tapanuli Utara ada 36 orang meninggal. Sementara 2 orang masih belum ditemukan.

Fasilitas umum juga mengalami kerusakan di Sumatra Utara. Total 63 jembatan rusak atau putus. Sementara 29.829 rumah warga rusak.

Sebanyak 19 rumah ibadah dan 60 fasilitas Pendidikan di seluruh kabupaten/kota terdampak di Sumut mengalami kerusakan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Demo dan Konvoi Bendera Bulan Bintang di Aceh Tuntut Bencana Nasional

25 Des 2025, 23:46 WIBNews