Paus yang Mati di Asahan Akan Difillet, Tulangnya Dibawa ke Museum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Asahan, IDN Times – Hampir sepekan bangkai Paus Bungkuk (Megaptera Novaeangliae) yang terdampar di perairan Asahan, Sumatera Utara belum juga dievakuasi. Tim gabungan kesulitan karena ukuran paus yang begitu besar.
Paus Bungkuk itu berukuran 14 meter. Beratnya mencapai 20 ton. Rencananya, tim akan menguburkan bangkai paus itu di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Rabu (15/1).
"Tadi baru saja (bangkai paus) didaratkan kapal ke pinggir," ujar Kepala Desa Silo Baru, Ahmad Sofyan.
1. Daging paus akan difillet dan dikuburkan
Setelah dibawa ke darat, paus itu akan dipotong. Dagingnya akan dipisahkan dari tulang-tulangnya. Supaya memudahkan proses penguburan.
"Dagingnya di fillet, baru tulang tulangnya di naikkan ke truk, dibawa ke Museum Rahmat Galery," ujar Sofyan
Baca Juga: Paus Terdampar di Laut Asahan, Digiring Nelayan Kembali ke Laut Lepas
2. Sempat kebingungan evakuasi bangkai paus
Sebelumnya, tim sempat kebingungan memikirkan cara mengevakuasi bangkai. Karena ukurannya cukup besar.
Sejumlah opsi pun muncul. Mulai dari penenggelaman, dibiarkan membusuk, penguburan hingga membakar bangkai.
3. Warga tetap diingatkan untuk menjauhi bangkai paus
Bangkai paus itu menjadi tontonan warga. Ahmad sudah meminta masyarakat menjauhi bangkai. Karena perut paus bisa saja meledak.
"Dalam perut paus itu ada gas yang akan berkembang dan akan membuat ledakan di dalam perut, jadi kami sudah mengantisipasi, agar masyasrakat dan nelayan menghindar dari situ,’’ ujar Sofyan.
Baca Juga: Paus Bungkuk yang Terombang-ambing di Perairan Asahan Ditemukan Mati