Viral, Perempuan 17 Tahun Ini Selamat Setelah Ditabrak Kereta Api
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Kecelakaan kereta api terjadi di perlintasan Jalan Sutomo, Kota Medan, Rabu (27/6). Korbannya adalah Febri br Sinaga. Perempuan masih berusia 17 tahun.
Namun, Dewi Fortuna masih berpihak ke Febri. Dia berhasil selamat setelah diseruduk Si Ular Besi.
1. Febri ditemukan di kolong kereta
Kecelakaan itu terjadi sekira pukul 09.00 WIB. Kereta dari Bandara Kualanamu melaju menuju ke arah Kota Medan.
Febri diseruduk. Kereta Railink pun langsung berhenti.
Bungsu tiga bersaudara itu ditemukan di kolong kereta. Wajahnya pucat pasi.
Baca Juga: 22 Juta Orang 'Aksi Super Damai' di Jakarta, Polri: Tidak Masuk Akal
2. Videonya viral hingga dikira sudah tewas
Video kecelakaan itu viral di sejumlah media sosial. Spekulasi netizen pun bermunculan.
Ada yang menyebut korban adalah pengendara yang melintas di rel. Bahkan ada yang berkomentar, Febri sudah meninggal. Bahkan, saksi di lapangan juga berpendapat serupa.
3. Saksi sampai pingsan karena mengira Febri tewas
Gotman Sidabutar, 46 menyaksikan langsung detik-detik kecelakaan. Saat itu Febri tiba-tiba berdiri di tengah rel.
“Mungkin penyakit epilepsinya datang, dia nggak tahu sedang berdiri di sana,” katanya.
Saat itu juga kereta datang. Gotman pun panik. Dia meneriaki kereta supaya berhenti. Namun tak banyak berpengaruh.
“Matilah anak ini, pikirku,” tutur Gotman.
Begitu melihat Febri dibawah kereta, Gotman pingsan.
4. Febri hanya mendapat luka ringan
Kecelakaan mengerikan itu tampaknya tak memberi dampak signifikan kepada Febri. Warga Jalan Martapura itu hanya mendapat luka ringan di kepala bagian kanan dan dagu.
Setelah berhasil dievakuasi dia langsung dilarikan ke RSU Deli di Jalan Merbabu, Medan. “Dia juga trauma,” ucap boru Silitonga, ibunya.
5. Saat kejadian ibu Febri sedang menjemur kain
Boru Silitonga juga tak tahu persis kejadian itu. Saat ini dia hanya fokus memulihkan kondisi buah hatinya. Waktu kejadian itu, dia sedang menjemur kain.
Apalagi, kata dia, anaknya mengidap epilepsi.
“Anak saya ini mengidap epilepsi, dia berhenti sekolah sejak kelas 4 SD,” ucap Boru Silitonga, ibunya.
Febri sendiri tak ingat apa yang dialaminya. Pastinya dia berhasil lolos dari maut.