[BREAKING] Puisi 'Peringatan' Wiji Thukul Menggema saat Demo 22 Mei

Massa masih bertahan hingga petang

Medan, IDN Times - Hingga saat ini, massa yang berunjuk rasa di Kantor Bawaslu Sumatera Utara masih bertahan, Rabu (22/5). Setelah perimeter barikade kawat berduri dipersempit, massa semakin dekat dengan Kantor Bawaslu Sumut.

Massa terus mengisi unjuk rasa dengan mimbar bebas bergantian. Yang menarik saat perwakilan mahasiswa berorasi.

Seorang mahasiswa mengenakan almamater berwarna hijau naik ke atas mobil komando. Dia langsung berorasi.

Dalam orasinya, dia menyelipkan puisi yang berisi syair perlawanan. Puisi berjudul 'Peringatan' itu ditulis Wijhi Thukul. Aktivis yang sampai sekarang tak tahu dimana rimbanya sejak hilang tahun 1998 lalu.


"Jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa

kalau rakyat sembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar

bila rakyat tidak berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam

apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: lawan!

Begitu teriak mahasiswa tersebut disambut tepuk tangan pendemo. Puisi itu lantas disambut dengan lagu buruh tani yang diikuti seluruh massa.

Untuk diketahui, Bawaslu Sumut dituntut mengusut dugaan kecurangan dalam Pemilu 2019. Aksi telah berlangsung sejak siang.

Baca Juga: Air Mata di Bawaslu Sumut, Massa Doakan Petugas KPPS yang Gugur

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya