[BREAKING] Sumut Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana

- Pemerintah Sumut memperpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025.
- Keputusan diambil karena masih luasnya dampak bencana dan kebutuhan penanganan korban.
- Gubernur menugaskan tim penanganan darurat untuk melanjutkan pelayanan penyelamatan, evakuasi korban, dan pemulihan wilayah terdampak.
Medan, IDN Times — Pemerintah Provinsi Sumatra Utara kembali memperpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor selama satu pekan ke depan, hingga 31 Desember 2025. Keputusan ini diambil Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution menyusul masih luasnya dampak bencana serta kebutuhan penanganan dan pemulihan korban di berbagai daerah terdampak.
Perpanjangan status tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Nomor 188.44/906/KPTS/2025 tertanggal 24 Desember 2025. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Erwin Hotmansah Harahap, menjelaskan keputusan ini diambil karena kondisi pascabencana belum sepenuhnya memungkinkan korban untuk pulih secara mandiri.
“Memperhatikan dampaknya, serta langkah evakuasi hingga kebutuhan pemulihan di wilayah terdampak, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 31 Desember 2025,” ujar Erwin di Medan, Kamis (25/12/2025).
Erwin menyebut, ini merupakan perpanjangan kedua yang dilakukan Gubernur. Sebelumnya, status tanggap darurat telah diberlakukan pada 27 November–10 Desember 2025, lalu diperpanjang kembali pada periode 11–24 Desember 2025.
“Keputusan ini muncul setelah Gubernur menggelar rapat evaluasi penanganan bencana Sumatera Utara pada 23 Desember 2025. Hasilnya, status tanggap darurat masih berlanjut, tetapi bukan bencananya, melainkan penanganannya, mitigasinya,” ungkap Erwin.
Dengan perpanjangan ini, Gubernur menugaskan seluruh tim penanganan darurat dan instansi terkait untuk melanjutkan pelayanan penyelamatan, evakuasi korban, penanggulangan dampak bencana, hingga upaya pemulihan di wilayah terdampak.
“Jadi keberadaan Posko Utama Tanggap Darurat Bencana tetap aktif hingga sepekan ke depan. Termasuk gudang logistik yang menggunakan Gedung Serbaguna Pemprov juga tetap berfungsi dalam menerima dan mendistribusikan bantuan kepada korban bencana,” pungkas Erwin.
Bahala banjir dan longsor yang terjadi di Sumatra Utara memakan korban jiwa sebanyak 371 jiwa. Total korban yang masih hilang sebanyak 70 orang. Sebanyak 13.262 jiwa masih menjadi pengungsi.

















