Apa yang Bisa Dilakukan Milenial di Sumut Jelang Pemilu 2019?

Berkontribusi hingga tidak menyebar hoaks

Medan, IDN Times - "Saat ini milenial identik dengan politik yang menyenangkan. Menjelang pemilihan umum tentunya ada tiga kelompok milenial dalam melihat politik, yakni apatis, apolitis tapi dia berpartisipasi dan yang terakhir ada aktif politik serta aktif organisasi kampus," kata Agus Marwan seorang Pegiat Sosial pada acara diskusi bertajuk Milenial Penentu Arah Demokrasi di Medan, Sabtu (12/1).

"Di tengah kategori ini partisipasi milenial sangat besar," ujarnya.

Lantas apa yang bisa dilakukan milenial? Berikut penjelasannya, berkontribusi hingga tidak menyebar hoaks.

1. Merekrut relawan demokrasi

Apa yang Bisa Dilakukan Milenial di Sumut Jelang Pemilu 2019?IDN Times/ Masdalena

Ketua KPU Sumut, Yulhasni mengayakan menjelang Pemilihan umum 2019, upaya yang dilakukan KPU di antaranya membentuk relawan demokrasi yang tersebar di setiap daerah dengan tiga basis fokus untuk milenial.

"Nantinya, para relawan tersebut akan melakukan sosialisasi selama tiga bulan," ujarnya kepada IDN Times.

Adapun tiga basis fokus milenial tersebut yakni, pemilih pemula, pemilih berusia muda, dan pemilih berbasis warga internet.

"Sosialisanya berlangsung dari Januari, Februari dan Maret," kata Yulhasni.

"Relawan demokrasi itu akan melakukan sosialisasi kepada pemilih milenial dengan indikator-inidikator tadi," ujar Ketua KPU Sumut tersebut.

Nah, milenial bisa berkontribusi menjadi relawan. Berminat?

Baca Juga: Dorong Partisipasi Pemilih, KPU Makassar Cari 55 Relawan Demokrasi

2. Pentingnya menggali dan menganalisis dalam menggunakan informasi untuk mencegah hoaks

Apa yang Bisa Dilakukan Milenial di Sumut Jelang Pemilu 2019?IDN Times/Masdalena Napitupulu

Memang tak bisa dimungkiri, menjelang Pemilu nantinya akan banyak penyebaran hoax terutama di media sosial.

Menanggapi hal itu, Agus Marwan, Pegiat Sosial mengatakan pentingnya menggali dan menganalisis dalam menggunakan informasi agar dapat mencegah hoax.

"Kita harus independent learning, sebagai pembelajar yang mandiri, ya,  itulah sejatinya literasi," ujarnya.

Jadi literasi secara karakter, menurutnya adalah bagaimana sebenarnya orang menggali dan mengakses informasi, serta menganilisis hingga menggunakan informasi yang di dapat dengan bijak.

Ia melanjutkan, dengan melakukan hal tersebut tak ada lagi korban berita hoaks.

3. Milenial sangat dibutuhkan untuk gerakan perubahan

Apa yang Bisa Dilakukan Milenial di Sumut Jelang Pemilu 2019?IDN Times/Masdalena Napitupulu

Pemilu 2019 sudah dekat, suara milenial sangat di butuhkan untuk gerakan perubahan. Begitu dengan Yulhasni yang menaruh harapan untuk milenial Sumut.

Yulhasni berharap ke depannya, agar milenial tak memilih karena sebatas profil dan hati nurani saja.

"Karena jika tak mengenal visi dan misi calon yang terpilih dan tak jelas kontribusinya dalam membangun bangsa, mau di bawa kemana masa depan bangsa," tuturnya saat di wawancarai IDN Times, Sabtu (12/1).

Ia meneruskan, memang politik ke depannya menjadi milik milenial dan pada umumnya milenial adalah pemilih.

"Jangan seperti memilih kucing dalam karung, hanya mengikuti hati nurani atau hanya kecendrungan politik identitas," tuturnya.

Baca Juga: Debat Pilpres 2019: KPU Terlalu Tunduk Pada Kemauan Kontestan

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya