Warga Rempang Korban Penyerangan Laporkan PT MEG ke Polisi

Batam, IDN Times - Masyarakat Pulau Rempang yang menjadi korban penyerangan oleh puluhan orang yang diduga berasal dari PT Makmur Elok Graha (MEG) resmi melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Barelang.
Laporan ini didampingi oleh beberapa pengacara yang tergabung di dalam Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang.
"Kemarin laporan kami sudah diterima, terlapor PT Makmur Elok Graha (MEG)," kata Nofita Putri Manik, salah satu advokat yang mendampingi warga, Jumat (20/12/2024).
1. Korban alami luka ringan hingga berat

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mencatat, setidaknya delapan warga mengalami luka akibat penyerangan tersebut. Salah satu korban adalah anak di bawah umur yang mengalami luka lebam di wajah setelah dikeroyok oleh sekitar 10 orang.
"Luka yang dialami korban sangat serius. Ada tiga warga dengan luka sobek di kepala, satu mengalami luka berat, satu terkena panah, dan beberapa lainnya mengalami luka ringan," ungkap Sopandi, salah satu pengacara yang mendampingi warga.
Selain itu, posko solidaritas masyarakat dan belasan kendaraan bermotor milik masyarakat juga dirusak oleh kelompok penyerang.
2. Pendampingan hukum bagi warga

Sementara itu, Direktur LBH Mawar Saron Batam, Supriardoyo Simanjuntak menegaskan, pihaknya akan terus mendampingi masyarakat dalam proses hukum ini.
Tim advokasi berharap laporan warga segera ditindaklanjuti oleh kepolisian agar rasa keadilan dapat diwujudkan.
"Kami memastikan warga mendapatkan keadilan, termasuk perlindungan hukum, agar insiden serupa tidak terulang kembali," kata Supriardoyo.
3. Desakan penghentian PSN Rempang Eco-City

Insiden kekerasan di Pulau Rempang menuai kecaman luas dari masyarakat. Banyak pihak mendesak agar PSN Rempang Eco-City dievaluasi, mengingat masyarakat lokal justru menjadi korban dalam proyek ini.
Hingga saat ini, 80 persen masyarakat di Pulau Rempang masih secara tegas menolak masuknya investasi PSN Rempang Eco-City.
Pihaknya menilai, PSN Eco-City ini tidak pernah memihak kepada masyarakat yang telah telah menempatkan tanah ulayatnya selama turun temurun.
"Kami memohon dengan bapak Presiden Prabowo, kami mohon hentikan PSN ini dan keluarkan PT MEG dari Pulau Rempang," kata Wadi, warga Kampung Tua Sembulang Hulu, Pulau Rempang.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, kericuhan kembali terjadi di Pulau Rempang pada, Selasa (17/12/2024) dini hari lalu antara masyarakat setempat dengan PT MEG.
Kericuhan ini dipicu dari dugaan tindakan pengerusakan spanduk penolakan PSN Rempang Eco-City yang dilakukan oleh sejumlah karyawan PT MEG. Akibat dari kericuhan ini, sebanyak delapan masyarakat dari berapa kampung tua di Pulau Rempang mengalami luka berat, ringan dan luka akibat terkena anak panah.
"Kekejian ini yang kami takutkan setiap malam. Bahkan sekarang beberapa anak-anak tidak mau sekolah, mereka trauma akibat kekejian orang MEG kemarin. Sekali lagi kami mohonkan kepada Presiden Prabowo Subianto, hentikan kekejian di Pulau Rempang ini," tegas Wadi.