Tak Kunjung Diperiksa KPK, Gubernur Bobby: Ya, Silakan Saja Disorot Semua

Medan, IDN Times – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution menanggapi terkait dirinya tak kunjung diperiksa KPK terkait kasus korupsi Kepala Dinas PUPR Topan Ginting yang sudah ditahan oleh KPK dan sebentar lagi akan diadili.
Dalam persidangan saat Topan menjadi saksi rekanan PUPR yang juga kena OTT, berkali-kali menyebut nama Bobby. Namun hingga kini Bobby tak kunjung diperiksa oleh KPK. Bahkan Media Tempo pada 3 November menerbitkan majalah berjudul "Siapa Melindungi Dia".
“Ya, silahkan saja disorot semua. Saya rasa sorotan semua. Masa ada yang disorot ada yang enggak. Berarti kalau yang enggak, boleh. Berarti yang disorot gak boleh. Saya rasa semua daerah disorot. Semua daerah gak boleh korupsi itu kita sepakati semua,” katanya pada IDN Times saat diwawancarai usai melakukan pemantauan Tes Kemampuan Akademik atau TKA di SMA Negeri 1 Medan, pada Rabu (4/11/2025).
1. Bobby akui sudah sering mengimbau untuk tidak korupsi

Sedangkan, Bobby juga mengakui bahwa, dirinya telah sering melakukan imbauan kepada anak buahnya atau kepada seluruhnya untuk tidak melakukan korupsi di wilayah Sumut.
“Udah sering saya imbau, kemaren juga dipelantikan Pj Sekda Sumut (Sulaiman Harahap) juga sudah sering saya imbau dan itu terus kita imbau. Jadi, kalau diimbau terus tapi masih dilaksanakan ya yang salah ya melaksanakan,” tutup Bobby dengan tertawa.
2. Topan disebut sebagai orang dekat Bobby

Diketahui bahwa, Topan memulai karirnya sebagai ASN di Pemerintah Kota Medan dan pernah menjabat berbagai posisi, antara lain yakni Kasubag Protokol bagian umum Pemkot Medan, Kepala Bidang Dinas Komunikasi dan Informatika, Camat Medan Tuntungan, Kepala Dinas PU Kota Medan, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Medan (Mei 2024). Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara (dilantik Februari 2025).
Kariernya dikenal meroket pesat dan ia disebut sebagai orang dekat, atau "pejabat kesayangan", Wali Kota Medan yang kemudian menjadi Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
3. Gubernur Riau dan Kadis PUPR kena OTT KPK

Pada Senin (3/11/2025), salah satu pimpinan daerah yaitu Gubernur Riau, Abdul Wahid telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tak hanya itu, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto juga mengatakan ada beberapa pejabat di Dinas PUPR Provinsi Riau yang dibawa oleh tim penyidik Lembaga Anti Rasuah.
Di sisi lain, Jubir KPK Budi Prasetyo juga membenarkan tim penyidik KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bumi Lancang Kuning. Dikatakannya, ada sekitar 10 orang yang dibawa. Termasuk Kadis PUPR.
Abdul Wahid dan dua orang lainnya tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, pada Selasa (4/11/202) usai terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Sebelumnya, juru bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan ada sembilan orang yang akan dibawa ke Jakarta hari ini. Mereka terbagi menjadi dua kloter, yaitu pagi dan siang.
"Yang dibawa pada hari ini ada sembilan orang. Nanti ada dua kloter, pagi dan siang. Jadi, selain pihak-pihak yang diamankan, ada juga sejumlah uang sebagai barang bukti yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini," ujar Budi di Gedung Merah Putih pada hari ini.
Pada malam sebelumnya, penyidik dari komisi antirasuah mengamankan 10 orang dalam OTT.
Sementara, ketika tiba di KPK, Abdul Wahid tak memberi keterangan apapun. Dia langsung dibawa petugas KPK ke ruang pemeriksaan. KPK belum menjelaskan detail kasus yang membuat Abdul Wahid kena OTT pada Senin kemarin.
Pihak yang ditangkap KPK masih berstatus terperiksa. KPK punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka.

















