Selain Gubernur Riau, KPK juga Bawa 7 Orang Lainnya ke Jakarta
IDN Times, Pekanbaru - Tak hanya Gubernur Riau Abdul Wahid, tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga membawa 7 orang lainnya ke Gedung Merah Putih di Jakarta, Selasa (4/11/2025) pagi. Dari 7 orang itu, ada Kadis PUPR-PKPP Provinsi Riau Muhammad Arif Setiawan.
"Benar (Abdul Wahid dan Muhammad Arif Setiawan) dibawa pagi tadi ke Jakarta bersama 6 orang lainnya. Mereka sudah berada di Gedung Merah Putih (Kantor KPK)," ucap Juru Bicara KPK Budi Prasetyo.
Diketahui, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kota Pekanbaru, Senin (3/11/2025). OTT tersebut berawal dari Kantor Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau yang berada di Jalan SM Amin. Setelah itu, tim KPK melakukan pengembangan dan menangkap Gubernur Riau Abdul Wahid.
Dalam OTT itu, KPK juga mengaku mengamankan sejumlah uang. Namun, jumlah uang tersebut hingga kini belum diketahui.
1. Sekretaris Dinas PUPR-PKPP juga ikut dibawa ke Jakarta
Dari foto yang diterima IDN Times, tampak Sekretaris Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau Fery Yunanda juga ikut dibawa ke kantor KPK di Jakarta.
Dalam foto yang berada di depan Gedung Merah Putih, Ferry tampak berjalan menggunakan hodie berwarna abu-abu muda dibelakang Gubernur Riau Abdul Wahid yang memegang tas berwarna biru. Sedangkan Kadis PUPR-PKPP Provinsi Riau Muhammad Arif Setiawan, berjalan dibelakang Ferry sambil membawa koper.
2. KPK lakukan pemeriksaan lanjutan
Setibanya di Gedung Merah Putih, Gubernur Riau Abdul Wahid bersama Kadis PUPR-PKPP Muhammad Arif Setiawan, Sekretaris Dinas PUPR-PKPP Ferry Yunanda dan 5 orang lainnya, langsung menjalani proses pemeriksaan lanjutan.
"Masih menjalani pemeriksaan," ujar Budi.
Saat ditanya apakah status ke 8 orang tersebut sudah tersangka atau masih saksi, Budi belum membalas pesan WhatsApp yang disampaikan tim IDN Times.
3. Diduga terkait proyek flyover, ini kata KPK
Hingga saat KPK belum mau membeberkan kasus apa yang menjerat ke 8 orang tersebut. Jubir KPK Budi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan menjelaskan setelah hasil pemeriksaan terhadap ke 8 orang tersebut.
"Nanti kami akan jelaskan karena ini proses (pemeriksaan) sedang berlangsung," tuturnya.
Saat ditanya apakah kasus tersebut terkait dengan proyek atau pembangunan flyover di Kota Pekanbaru, Budi lagi-lagi belum mau membukanya.
"Terkait itu apakah ini pengembangan dari perkara sebelumnya atau ini pengaduan masyarakat yang baru atau case building atau seperti ap, nanti kami akan update perkembangannya," jawab Budi.
