Stop Diskriminasi dan Stigma ADHA di Sumut

Medan, IDN Times- Ketua Forum Peduli Anak dengan HIV AIDS (ADHA), Saurma Siahaan, mengatakan terdapat sekitar 600 ADHA di Sumatera Utara. Sejumlah anak itu masih kerap mendapat stigma hingga saat ini.
Dijelaskannya, stigma kepada Anak dengan HIV AIDS (ADHA) adalah salah satu permasalahan yang terjadi hingga kini. Banyak masyarakat yang mendiskriminasi ADHA, lantaran kurang pengetahuan mengenai itu.
"Masih banyak yang penuh ketakutan, kecurigaan, dan berpikir tertular, sehingga kalau anak-anak ini (ADHA) dibuka statusnya banyak yang menghina, ini harus jadi perhatian kita, bahwa mereka (ADHA) tidak semengerikan itu," ujar Saurma, di Kantor Yayasan Medan Plus, Senin (27/12/2021).
1. Masyarakat perlu diedukasi bagaimana memperlakukan ADHA maupun ODHA

Oleh karena itu, kata Saurma, masyarakat perlu diedukasi bagaimana memperlakukan ADHA maupun ODHA. Saurma berharap perlahan lahan stigma tersebut hilang. "Kita harap pemerintah bisa mendukung, khususnya hak-hak ADHA seperti anak pada umumnya, mereka juga harus dilayani," ujarnya.
2. Stop diskriminasi dan stigma buruk terhadap ADHA

Menanggapi hal itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis berharap agar tidak ada lagi diskriminasi dan stigma buruk terhadap Anak dengan HIV AIDS (ADHA). Karena, semua orang harus mendapat hak-hak yang setara tanpa terkecuali.
3. ADHA ini seperti anak-anak pada lainnya, perlu dilindungi dan berikan hak-hak yang sama

Menurut Nawal, anak-anak (ADHA) ini seperti anak-anak yang lainnya, perlu dilindungi dan berikan hak-hak yang sama.
Pada kesempatan itu, Nawal juga memberi semangat kepada ADHA yang hadir. Katanya, hidup harus optimis, sehingga nantinya bisa menjalani hidup dengan baik.
"Anak-anakku, terus semangat ya, belajar dengan giat," ucap Nawal, usai menyerahkan bantuan susu, vitamin dan sembako kepada ADHA.