Seluruh Akses Jalan Lumpuh, Aceh Tengah Darurat Bencana

Banda Aceh, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah menetapkan status keadaan darurat bencana usai daerah tersebut dilanda longsor serta banjir bandang, pada Rabu (26/11/2025).
Pernyataan itu disampaikan Bupati Aceh Tengah, Halili Yoga, lewat akun TikTok resmi @officialAcehTengahBup_Wabup.
“Maka dari itu perlu kami sampaikan bahwa, daerah Aceh Tengah ini adalah daerah tanggap darurat pada saat ini, yaitu hari Rabu, tanggal 26 November 2025,” kata Halili Yoga, saat dipantau IDN Times, Kamis (27/11/2025).
1. Sembilan orang meninggal dunia

Halili Yoga mengatakan longsor terjadi di empat titik longsor. Bencana alam yang melanda Kabupaten Aceh Tengah tersebut mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia.
Di antaranya, tiga orang di Kampung Paya Tumpi dan dua orang di Kampung Kelupak Mata, Kecamatan Kebayakan. Lalu tiga orang di Kampung Daling, Kecamatan Bebese. Satu orang di objek wisata Natural Park satu orang.
“Ada empat titik longsor yang mengakibatkan meninggal dunia masyarakat kami berjumlah sembilan orang,” ujar Halili Yoga.
“Ini semuanya sudah meninggal dunia. Tapi yang miris ada dua lagi yang belum bisa kami evakuasi karena kekurangan alat,” imbuhnya.
2. Terisolir, seluruh akses ke Aceh Tengah lumpuh

Bupati Aceh Tengah itu mengatakan hampir seluruh daerah di dataran Tinggi Gayo tersebut tidak bisa lagi diakses. Sebab, seluruh jalan yang menuju kawasan Aceh Tengah dari berbagai kabupaten lumpuh.
Mulai dari longsor di Merie Satu dan Jamur Ujung di Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah serta Gunung Salak menuju Kabupaten Aceh Utara. Lalu longsor di Isak, Kabupaten Aceh Tengah jalan antara Takengon-Blangkejeren.
Selanjutnya daerah jalan ke Kabuaten Nagan Raya di Paya Kolak, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah. Terakhir longsor menuju Kabupaten Pidie di Genting Gerbang, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah.
“Semua daerah tersebut sudah tidak bisa dilalui lagi oleh kendaraan roda dua dan roda empat,” kata Halili Yoga.
“Daerah Aceh Tengah hari ini betul-betul terkepung,” imbuhnya.
3. Berharap bantuan darurat dari pemerintah provinsi dan pusat

Pemkab Aceh Tengah mencatat terdapat 28 titik pengungsi dampak dari longsor. Lebih kurang, 1.023 jiwa atau 426 KK mengungsi di sejumlah sekolah dan menasah. Jumlah ini berpotensi terus bertambah bila hujan tak kunjung reda.
Longsor juga mengakibatkan lebih kurang 12 ribu hektare atau sekira 500 ton hasil panen milik petani tidak bisa didistribusikan.
Bupati Aceh Tengah berharap kepada pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan gubernur untuk memberikan perhatian ke kabupaten kota terdampak bencana, khusus ke wilayah tengah Tanah Rencong.
“Kami sudah menandatangani surat status darurat untuk Aceh Tengah,” kata Halili Yoga.
“Kami mohon nanti bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat,” ujarnya.


















