Rombongan Wagub Aceh Hentikan Truk Plat Sumut, tapi Malah Beri Uang

Banda Aceh, IDN Times - Rombongan Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah atau akrab disapa Dek Fadh, memberhentikan sejumlah truk barang yang menggunakan plat nomor kendaraan dari luar daerah Tanah Rencong saat melintas kawasan Gunung Geurutee, Kabupaten Aceh Jaya.
Aksi tersebut direkam dalam sebuah video singkat yang kemudian diunggah di berbagai media sosial. Satu diantaranya akun Instagram @-kotabandaaceh, pada Sabtu (4/10/2025).
1. Bukan razia plat, sopir malah dikasih uang

Pantauan IDN Times, rombongan Wakil Gubernur Aceh tampak memberhentikan truk barang berplat BK asal Sumatera Utara (Sumut) dan BA dari Sumatera Barat (Sumbar). Ia menanyakan asal usul dan tujuan truk.
“Dari pat? (Dari mana? -bahasa Aceh red). Ohh BA platnya, dari Padang,” ucap Dek Fadh.
Truk pertama yang menggunakan plat BA dari Sumbar mengaku baru dari Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Dek Fadh lalu memberikan uang sekira Rp 200.000 kepada sopir tersebut dan menanyakan terkait pemeriksaan atau razia plat di Aceh.
“Sudah makan belum? Ini uang makan ya. Ada disetop tidak? Ada diperiksa plat tidak? Aman kan? Makan ya,” ucap Dek Fadh lagi.
Tindakan serupa juga dilakukan Wagub Aceh tersebut saat memberhentikan truk berplat BK.
Bukan merazia dan menyuruh ganti plat, ia malah memberi uang makan kepada para sopir truk.
2. Video viral dan diputar lebih dari 500 ribu kali

Video tersebut telah ditonton lebih dari 513 ribu orang dan beragam respon pada Minggu (5/20/2025) pukul 04.20 WIB. Unggahan itu mendapat lebih 21.000 suka, 966 komentar, 1.235 kali diunggah ulang, dan 2.997 kali dibagikan.
“Sukses selalu buat para pencari nafkah di Aceh,” tulis akun @-nonaaidi.
“Klo yang lain melarang, Aceh memberi makan 😂, wellcome to Aceh kami ramah lingkungan ❤️,” tulis akun @-yulimetua
3. Aceh selalu memuliakan tamu, bukan mengusik

Video tersebut juga diunggah di akun Instagram @-humasacehmilik. Aku tersebut menyebutkan bahwa Aceh selalu memuliakan tamu, bukan mengusik.
Akun itu juga menyebutkan bahwa Aceh selalu memuliakan tamu atau selalu menjunjung tinggi budaya.